Bloomberg Technoz, Jakarta - Calon wakil presiden (cawapres) dengan nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, menjadi sorotan media asing setelah tampil dalam debat pemilu keempat pada akhir pekan lalu.
Channel NewsAsia (CNA), yang merupakan media asal Singapura, menyoroti sikap Gibran saat berdebat dengan dua cawapres lain, Mahfud Md dan Muhaimin Iskandar. Dalam salah satu sesi saat berdebat dengan Mahfud terkait greenflation (inflasi yang disebabkan oleh inisiatif-inisiatif ramah lingkungan), CNA menyoroti bagaimana Gibran membuat gestur "menunduk" dan pura-pura mencari barang yang hilang ketika tidak puas dengan jawaban Mafud.
Mahfud bicara tentang perekonomian ramah lingkungan alih-alih greenflation. "Saya mencari jawaban Prof Mahfud. Saya cari-cari (jawabannya) tapi kok nggak ketemu?" ungkap Gibran sambil melakukan gerakan menunduk.
Sebagai respons, Mahfud mengklaim Gibran mengada-ada. "Kalau seorang akademisi mengajukan pertanyaan seperti itu, tidak ada gunanya dijawab," jawab Mahfud.

Dalam artikel berjudul "Dent in public hype over Indonesia VP candidate Gibran after 'rude' gesture against opponent in live debate", CNA juga menyoroti respons publik di media sosial terkait sikap Gibran. Salah satu pengguna platform X mengatakan Gibran tampil "songong" dan mencoba bersikap "savage".
Sementara itu media Malaysia Benar News menyoroti kritik yang disampaikan oleh para pengguna media sosial tentang sikap Gibran. Dalam artikel berjudul "Critics skewer Indonesian president's VP candidate son for 'arrogant' antics during debate', media tersebut mengatakan publik mengkritik Gibran karena dianggap "tidak sopan dan sombong" lewat komentar-komentar dan gerak-gerik yang ditunjukkannya selama debat cawapres.
"Sepanjang debat, Gibran berulang kali mengejek dan meremehkan Mahfud Md dan Muhaimin. Presiden Indonesia, Joko 'Jokowi' Widodo, yang juga berasal dari PDIP belum secara resmi mendukung salah satu dari ketiga pasangan ini secara terbuka. Namun, dapat dipahami bahwa dia mendukung pasangan calon yang menyertakan putra sulungnya, Gibran," tulis Benar News.
Media Malaysia tersebut juga menyoroti sebutan 'nepo-baby' yang disematkan oleh para kritikus ke Gibran, yang menudingnya sebagai produk nepotisme. "Sebuah keputusan kontroversial pada Oktober oleh Mahkamah Konstitusi, yang pada saat itu dipimpin oleh adik ipar Jokowi, mengizinkan Gibran mencalonkan diri sebagai wakil presiden bersama Prabowo," tulis Benar News.

Selain itu, Nikkei Asia yang merupakan media asal Jepang, juga ikut menyoroti sikap Gibran yang terus berupaya menyudutkan kedua rival debatnya. Nikkei Asia mengatakan Gibran menggunakan istilah-istilah teknis dalam debat yang tak familiar bagi sebagian besar penonton, berusaha untuk membuat kedua lawannya "tampak bodoh".
Dalam artikelnya, Nikkei Asia juga menyoroti trending topic di platform X yang masih didominasi oleh istilah-istilah yang berhubungan dengan sikap Gibran, seperti "cringe" hingga "tidak sopan".
(del/hps)