Logo Bloomberg Technoz

Daftar Mobil Listrik di RI yang Pakai Baterai LFP, Bukan Nikel

Dovana Hasiana
23 January 2024 09:20

Laboratorium baterai LFP milik SGS Canada Inc./Bloomberg-Renaud Philippe
Laboratorium baterai LFP milik SGS Canada Inc./Bloomberg-Renaud Philippe

Bloomberg Technoz, Jakarta – Lithium ferro phosphate (LFP) sebagai alternatif bahan baku baterai kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) ramai diperbincangkan usai disebut-sebut oleh calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, dalam debat Pilpres 2024 putaran ke-4 akhir pekan lalu.

Saat ini, setidaknya terdapat 2 produsen mobil listrik di Indonesia yang menggunakan LFP sebagai bahan baku baterai untuk produknya. Bahkan, raksasa otomotif China, Build Your Dreams (BYD), yang baru-baru ini memasuki pasar Tanah Air juga menggunakan baterai LFP, bukan nikel.

Proyek penghiliran nikel di dalam negeri, padahal, belakangan ini menjadi program yang diunggulkan oleh Presiden Joko Widodo. Dia mengatakan bahwa penghiliran nikel mampu mendongkrak nilai ekspor Indonesia dari Rp30 triliun menjadi Rp510 triliun. 

“Sering saya beri sebuah gambaran nikel sebelumnya kita ekspor dalam bentuk raw material dalam bentuk bahan mentah per tahun nilainya kurang lebih Rp30-an triliun ekspor hanya mentahan. Begitu kita stop pada 2020, dan ekspor harus dalam barang setengah atau barang jadi, melompat satu tahun angkanya menjadi Rp510 triliun,” ujar Jokowi dalam pertengahan tahun lalu. 

Penggunaan LFP untuk baterai kendaraan listrik makin populer./dok. Bloomberg

Di lain sisi, Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi mengatakan pemerintah tidak keberatan bila produsen mobil listrik menggunakan bahan baku selain nikel untuk baterai, asalkan bahan baku tersebut berasal dari Indonesia.