Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg, Perusahaan teknologi Google lewat toko aplikasinya, Play Store, melakukan aksi bersih-bersih atas banyak aplikasi perdagangan kripto, termasuk Binance di India pada akhir pekan lalu.

Upaya penghapusan merupakan langkah ketat baru dari implementasi web3 yang semakin berkurang di pasar lokal. Nama-nama lain yang tersangkut selain Binance adalah Kraken, Bittrex, Huobi, Gate.io dan Bitfinex. 

Pelarangan ini terjadi dua pekan pasca bursa kripto terbesar di dunia ini ditandai sebagai exchanger yang beroperasi secara ilegal di India. Pemerintah setempat melalui Financial Intelligence Unit (FIU), regulator pemerintah India bidang pengawasan transaksi keuangan, meminta memblokir akses lokal ke situs web mereka, dilaporkan Bloomberg News.

FIU akhir bulan lalu menetapkan sembilan perusahaan kripto tidak patuh akan aturan anti pencucian uang stempat. FIU kemudian meminta memblokir URL dari sembilan entitas tersebut, menurut sebuah pernyataan, dikutip, Selasa (16/1/2024).

Belum lama terdapat aksi migrasi dari pedagang kripto India dari Biannce ke platform lokal India efek dari kebijakan ketat pemerintah setempat. Padahal pada tahun 2022 saat WazirX tidak lagi terafiliasi dengan Binance, platform lokal ini kalah saing.

Pemerintah India mengharuskan bursa kripto asing beroperasi memiliki izin. Saat diketahui mereka tanpa memiliki registrasi lokal, exchanger ini dihukum dengan pembatasan akses, termasuk Binance.

Peta persaingan platform perdagangan aset digital di India. (Dok: Bloomberg)

Pada kasus Binance, pengguna akhirnya beralih ke rival domestik seperti WazirX. Banyak dari mereka yang memindahkan deposito dari Binance, menurut para pengguna platform pertukaran aset digital lokal. 

Tidak hanya WazirX yang menyambut baik kebijakan New Delhi, tapi juga CoinDCX dan CoinSwitch Kuber, yang dihantam oleh rezim perpajakan tahun 2022 dan mendorong para pedagang ke bursa luar negeri.

Mereka tampaknya siap untuk mendapatkan keuntungan lebih lanjut setelah App Store Apple Inc minggu ini menghapus aplikasi Binance dan tujuh bursa asing lainnya setelah ada permintaan dari pemerintah India.

Terjadi lonjakan arus dana 250% ke WazirX dalam empat hari pasca  pemberitahuan penyebab kepatuhan India pada 28 Desember kepada sembilan platform luar negeri, dibandingkan dengan empat hari sebelumnya, menurut perusahaan tersebut.

CoinDCX dibuka kembali untuk setoran tepat setelah pengumuman tersebut, dan arus dana mulai mengalir masuk, kata CEO Sumit Gupta.

“Angka-angka yang biasanya kami lakukan dalam tiga bulan, kami dapat merealisasikannya dalam dua minggu terakhir,” kata Edul Patel, chief executive officer platform Mudrex yang didukung oleh Y Combinator, terkait arus masuk deposit dan pengguna baru.

Lebih dari 30.000 pelanggan telah mendaftar di Mudrex sejak 28 Desember, tambahnya.

WazirX dan Mudrex memperkirakan bahwa sekitar 70% dari arus masuk baru mereka berasal dari Binance, sementara CoinDCX menempatkan angkanya sekitar 40%. 

Binance mengatakan bahwa akan “bekerja keras untuk menginformasikan pembuatan kebijakan konstruktif yang berusaha menguntungkan setiap pengguna dan semua pelaku pasar,” mengulangi pernyataan yang dibuatnya setelah penghapusan App Store.

Soal berapa besar arus dana deposito pengguna lama yang keluar, Binance tidak berkomentar.

Perkiraan pangsa pasar di antara bursa yang melayani pedagang kripto di India tidak tersedia. Tetapi dilihat dari unduhan aplikasi, Binance telah menjadi dominan di pasar sejak pajak transaksi yang diperkenalkan pada pertengahan 2022 merusak ekonomi perdagangan di platform lokal.

Gupta dari CoinDCX memperkirakan bahwa pungutan tersebut mendorong sekitar 95% perdagangan India ke tempat luar negeri, karena tidak memiliki kewajiban pungut.

- Dengan asistensi Sidhartha Shukla and Suvashree Ghosh.

(wep)

No more pages