Logo Bloomberg Technoz

Penawaran Lelang Sukuk Turun 34%, Investor Minta Yield Tinggi

Ruisa Khoiriyah
07 March 2023 19:44

Ilustrasi rupiah. (Brent Lewin/Bloomberg)
Ilustrasi rupiah. (Brent Lewin/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Minat para pemodal terhadap instrumen Surat Berharga Syariah Nasional (SBSN) terindikasi terus menurun. Dalam gelar lelang SBSN alias sukuk terbitan pemerintah RI yang digelar hari ini (7/3/2023), nilai penawaran masuk hanya sebesar Rp 19,96 triliun, menurun cukup signifikan dibandingkan lelang sebelumnya pada 21 Februari yang mencatat penawaran masuk hingga Rp 30,44 triliun. 

Para pemodal kebanyakan mengincar sukuk jangka pendek yang jatuh tempo di bawah 3 tahun dan meminta tingkat yield lebih tinggi sejurus dengan kenaikan yield obligasi negara di pasar akibat tekanan yang dihadapi rupiah belakangan ini.

Dalam lelang sukuk yang diikuti 14 bank, 4 sekuritas, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan Bank Indonesia (BI) itu, pemerintah memutuskan menyerap penawaran masuk sesuai target indikatif yang telah ditetapkan sebelumnya yaitu sebesar Rp 11 triliun. Ada 5 seri SBSN reopening dan satu SPN syariah baru (new issuance)

Sukuk seri PBS036 yang jatuh tempo pada 2025 dan memberikan imbalan 5,375%, menjadi seri yang paling diminati dengan mencatat penawaran masuk sebesar Rp 9,32 triliun. Yield tertinggi yang masuk dari peserta lelang untuk seri ini mencapai 6,63%, sedangkan yang terendah di kisaran 6,38%. 

Pemerintah memenangkan yield rata-rata di kisaran 6,39% untuk seri tersebut dengan nominal yang dimenangkan sebanyak Rp 7,05 triliun. Tingkat yield yang dimenangkan itu lebih tinggi dibandingkan tingkat imbal hasil lelang sebelumnya yang sebesar 6,28%. Ketika itu penawaran yang masuk ke seri ini mencapai Rp 8,1 triliun.