Logo Bloomberg Technoz

Penerbitan SUN Masih Rendah, Harga Obligasi RI Bisa Naik

Ruisa Khoiriyah
11 January 2024 16:20

Ilustasi perdagangan pasar saham (Bloomberg/Taylor Weidman)
Ilustasi perdagangan pasar saham (Bloomberg/Taylor Weidman)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pemerintah terlihat mengebut penerbitan obligasi di awal tahun terlihat dari kenaikan target indikatif dalam lelang-lelang rutin yang digelar baik lelang Surat Utang Negara (SUN) maupun lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), di tengah tingginya target emisi pada kuartal pertama dan tekanan yang tengah melanda pasar surat utang domestik sejauh ini.

Namun, tekanan di pasar surat utang domestik sejak awal tahun diperkirakan akan berlalu setelah kuartal pertama terlewati, terutama ketika laju emisi SBN oleh pemerintah melambat. Tingkat imbal hasil SUN 10 tahun diprediksi akan kembali turun ke kisaran 6,3% pada kuartal-kuartal mendatang.

Sejak awal tahun, sudah dua kali lelang surat utang berdenominasi rupiah digelar yang menyerap sekitar Rp33,75 triliun, ditambah penerbitan global bond RI sebesar kurang lebih Rp2 miliar atau sekitar Rp32 triliun.

Penerbitan surat utang oleh pemerintah dikebut di awal tahun berkaitan dengan target emisi kuartal satu yang lebih tinggi ketimbang perkiraan pasar yaitu hingga Rp240 triliun.

Emisi juga dilakukan di tengah tekanan yang sedang melanda pasar surat utang domestik di mana yield atau tingkat imbal hasil acuan SUN/INDOGB 10 tahun sudah naik 25 basis poin sejak awal tahun, menjadikannya surat utang negara dengan kenaikan yield tertinggi di kawasan Asia, menurut catatan Bloomberg