Logo Bloomberg Technoz

Daya Beli Lesu, Penjualan Ritel Saat Pemilu Diprediksi Turun

Ruisa Khoiriyah
10 January 2024 15:25

Ilustrasi Supermarket (Sumber: Dimas Ardian/Bloomberg)
Ilustrasi Supermarket (Sumber: Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Penjualan ritel di Indonesia diprediksi akan menurun pada bulan ketika Pemilu dan Pilpres 2024 dilangsungkan di mana tren pelemahan diperkirakan bakal berlanjut sampai Mei nanti, berdasarkan hasil survei terbaru yang dirilis Bank Indonesia hari ini, Rabu (10/1/2024).

Penjualan ritel yang diprediksi menurun justru ketika puncak perhelatan politik terbesar dilangsungkan, yang identik dengan peningkatan musiman belanja masyarakat seputar keperluan pemilu, memberi peringatan lebih lanjut tentang terjadinya tekanan daya beli di tengah masyarakat Indonesia.

Hasil survei yang dipublikasikan hari ini menunjukkan, penjualan eceran dalam tiga hingga enam bulan ke depan, yaitu pada Februari dan Mei 2024, diperkirakan menurun.

Indeks Ekspektasi Penjualan pada Februari 2024 turun tajam yaitu dari 139,1 pada Oktober, menjadi 115,1 pada November. Indeks ini mengukur perkiraan responden terhadap kinerja penjualan eceran tiga bulan nanti di mana itu bertepatan dengan jadwal Pemilu dan Pilpres 2024. Sementara itu, Indeks Ekspektasi Penjualan 6 bulan ke depan yakni pada Mei 2024 juga turun ke posisi 132,7 dari posisi 146,1 pada bulan Oktober. 

Laporan survei terbaru ini menebalkan lagi dugaan terjadinya tekanan daya beli masyarakat Indonesia saat ini yang telah menyeret kinerja penjualan ritel. Indikator inflasi inti, yang menjadi salah satu acuan tingkat daya beli masyarakat, pada Desember menyentuh level terendah sejak akhir 2021 di 1,8%.