Logo Bloomberg Technoz

Rupiah Mungkin Balik Melemah Lagi Jelang Rilis Data Inflasi AS

Tim Riset Bloomberg Technoz
10 January 2024 07:50

Ilustrasi rupiah. (Dimas Ardian/Bloomberg)
Ilustrasi rupiah. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pergerakan rupiah hari ini, Rabu (10/1/2024) kemungkinan akan kembali bergerak melemah setelah kemarin berhasil menguat tipis mengakhiri lima hari tekanan dolar Amerika Serikat (AS).

Rupiah sepertinya akan kesulitan mempertahankan penguatan bahkan berpeluang terperosok lemah lagi sejurus dengan gerak dolar AS yang semalam ditutup menguat lagi 0,35%, jelang semakin dekatnya jadwal pengumuman inflasi AS pada Kamis malam nanti. Rupiah lebih banyak bergerak berkebalikan dengan pergerakan the greenback yang dipengaruhi sentimen global.

Selain itu, pernyataan pejabat The Fed terbaru yang memberi sinyal tidak akan memperpanjang program pinjaman darurat akan membuat pasar waspada dan berhitung lagi jelang pengumuman data penting esok.

Secara teknikal rupiah juga menunjukkan potensi pelemahan dengan target koreksi terdekat menuju area Rp15.540/US$, di antara MA-100 dengan target pelemahan selanjutnya tertahan di Rp15.570/US$.

Di pasar forward pagi ini, kontrak nondeliverable forward (NDF) rupiah bergerak di kisaran Rp15.539/US$, level lebih lemah dibanding posisi penutupan rupiah di pasar spot kemarin di Rp15.520/US$.