Logo Bloomberg Technoz

Black Box Jadi Kunci Terungkapnya Penyebab Tabrakan Pesawat JAL

News
05 January 2024 09:00

Penumpang mengantre di konter layanan Japan Airlines di Bandara Haneda di Tokyo, Jepang, Selasa (2/1/2023). (Kentaro Takahashi/Bloomberg)
Penumpang mengantre di konter layanan Japan Airlines di Bandara Haneda di Tokyo, Jepang, Selasa (2/1/2023). (Kentaro Takahashi/Bloomberg)

Nicholas Takahashi dan Danny Lee - Bloomberg News

Bloomberg, Sebuah tim investigator internasional sedang menyelidiki reruntuhan dua pesawat yang bertabrakan di Bandara Haneda Tokyo pada 2 Januari untuk mencari tahu penyebab tabrakan tersebut. Alat perekam suara dan data di kokpit diharapkan memberikan informasi penting tentang saat-saat terakhir sebelum tabrakan yang fatal.

Alat perekam suara kokpit dari pesawat De Havilland Canada Dash 8 yang lebih kecil ditemukan sehari setelah kecelakaan. Media lokal melaporkan alat perekam data penerbangan Airbus SE A350 yang jauh lebih besar yang dioperasikan oleh Japan Airlines Co (JAL) ditemukan pada hari Kamis. Pesawat JAL tersebut akan dibersihkan dari landasan pada Jumat pagi agar operasional bandara dapat dilanjutkan.

Airbus telah mengirim ahli ke Jepang untuk membantu penyelidikan. Tim telah mulai bekerja memeriksa sisa-sisa pesawat, yang hampir seluruhnya hancur oleh api setelah tabrakan.

Tekanan meningkat untuk mengetahui dengan tepat apa yang menyebabkan dua pesawat berada di jalur landasan yang sama di salah satu bandara komersial tersibuk di dunia, dan siapa yang harus bertanggung jawab. Informasi awal dari percakapan dengan kontrol lalu lintas udara menunjukkan pesawat penjaga pantai tidak memiliki izin untuk lepas landas, sementara Airbus A350 diizinkan mendarat. Namun pilot pesawat yang lebih kecil, satu-satunya dari enam awak kru yang selamat dari dampak, tetap bersikeras bahwa dia diizinkan berangkat.