Logo Bloomberg Technoz

TikTok Shop: Disrupsi Pasar Lokal, Kini Kuasai Saham Tokped

Whery Enggo Prayogi
29 December 2023 11:30

Ilustrasi TikTok dan Tokopedia (Arie Pratama/Bloomberg Technoz)
Ilustrasi TikTok dan Tokopedia (Arie Pratama/Bloomberg Technoz)

Bloomberg Technoz, Jakarta - TikTok Shop menjadi tema panas industri digital Tanah Air, khususnya sektor perdagangan online e-commerce. Pertumbuhan eksponensial didukung 'perkawinan' media sosial dengan e-commerce dalam satu aplikasi, membuat TikTok Shop langsung keluar menjadi ancaman besar para pemain lokapasar lokal yang lebih dulu eksis.

Aplikasi yang didukung oleh perusahaan teknologi asal China, ByteDance Ltd., ini memang menargetkan pasar Asia Tenggara, selain Amerika Serikat (AS), untuk bisnis e-commerce. 

Khusus Indonesia karena memiliki pasar terbesar di kawasan, TikTok bahkan menargetkan bisa menghasilkan  total transaksi atau gross merchandise value (GMV) sebesar US$20 miliar, sekitar Rp307 triliun, sepanjang 2023 untuk pasar Asia Tenggara.

TikTok hadir di berbagai negara, termasuk Indonesia, dengan pendekatan berbeda. Perusahaan memadukan pengalaman berbelanja dan hiburan, tayangan video pendek vertikal. Konsep live streaming dengan menggandeng pada konten kreator terbukti jadi pemikat nan ampuh.

TikTok mengenalkan konsep pemasaran terafiliasi atau affiliate marketing dimana para konten kreator dan merchant bekerja sama dalam menawarkan sebuah produk.