Logo Bloomberg Technoz

Impor Kereta Terhambat, KRL Bisa Kehilangan 1,2 Juta Penumpang

Rezha Hadyan
03 March 2023 10:27

Penumpang masuk kedalam kereta KRL di stasiun Kebayoran Lama di Jakarta, Senin (31/5/2021). (Dimas Ardian/Bloomberg)
Penumpang masuk kedalam kereta KRL di stasiun Kebayoran Lama di Jakarta, Senin (31/5/2021). (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta — Mobilitas masyarakat di Jabodetabek berpotensi terganggu apabila rangkaian kereta rel listrik (KRL) yang akan pensiun dalam waktu dekat tidak ada penggantinya. Berkurangnya rangkaian yang beroperasi akan menggerus kapasitas angkut harian Kereta Commuter Jabodetabek sebanyak 1,2 juta penumpang setiap harinya.

Menurut Anggota Komisi V DPR RI Suryadi Jaya Purnama, sudah seharusnya Kementerian Perindustrian (Kemenperin) tidak menghalangi rencana impor rangkaian KRL bekas dari Jepang. 

Penambahan rangkaian KRL sudah sangat mendesak untuk menghindari penumpukan lebih dari 200.000 penumpang per hari yang membuat stasiun dan rangkaian kereta makin padat dan ricuh.

"Akibat dari penolakan Kemenperin ini, pengadaan rangkaian KRL menjadi terkendala dan diperkirakan sejumlah stasiun KRL Jabodetabek—seperti Stasiun Manggarai—makin terbebani bila rangkaian kereta berkurang. Hal ini disebabkan masa tunggu antarkereta yang berpotensi menjadi makin lama," katanya melalui keterangan resmi, dikutip Jumat (3/3/2023).

Untuk diketahui, sebanyak 10 rangkaian KRL yang dioperasikan di Jabodetabek harus dipensiunkan pada 2023 dan 16 rangkaian akan menyusul pada 2024. KRL bekas dari Jepang menjadi opsi yang paling memungkinkan untuk menggantikan rangkaian kereta tersebut.

Kontrak pengadaan kereta buatan domestik itu baru akan diteken pada Maret 2023, tetapi selesai produksinya nanti pada 2025—2026.

Anggota Komisi V DPR RI Suryadi Jaya Purnama