Logo Bloomberg Technoz

Pada Oktober lalu, rupiah mencatat kinerja terburuk dengan pelemahan hampir 3% hanya dalam sebulan, nyaris menembus posisi psikologis Rp16.000/US$, terburuk sejak April 2020 ketika krisis akibat pandemi Covid-19 pecah. Tekanan pada rupiah juga semakin bertubi-tubi karena sentimen eksternal telah memicu arus keluar modal asing dari pasar keuangan domestik. 

Memasuki November dan Desember, tekanan pada rupiah relatif lebih landai di mana akhirnya pergerakan mata uang Indonesia kembali stabil menguat di kisaran Rp15.500-an. 

Bila posisi utang valas swasta jangka pendek memecah rekor tertinggi sejak satu dekade, maka nilai utang luar negeri swasta jangka panjang, yang jatuh tempo lebih dari setahun ke depan, tercatat menurun pada Oktober lalu menjadi US$146,95 milliar. 

Mendekati ujung tahun 2023, posisi utang valas swasta memang merangkak naik dengan menyentuh angka tertinggi sejak Mei 2023. Kenaikan ULN swasta terutama didorong oleh lonjakan posisi ULN kelompok bank swasta nasional yang naik hingga 1,93% pada Oktober lalu.

Selain itu, kelompok BUMN bukan bank dan bukan lembaga keuangan, juga mencatat kenaikan posisi ULN menjadi US$39,06 miliar, level tertinggi sejak Mei 2023. 

Sementara secara umum posisi utang luar negeri RI pada Oktober menurun dibanding bulan lalu ke posisi US$392,2 miliar terutama karena penurunan posisi ULN sektor publik yaitu pemerintah dan BI. Namun, secara tahunan, posisi ULN Indonesia naik 0,6%. 

(rui/hps)

No more pages