Omzet e-Commerce TikTok Bisa Naik 15% Saat Comeback ke RI
Whery Enggo Prayogi
07 December 2023 13:30
Bloomberg Technoz, Jakarta - Pangsa pasar TikTok di kawasan Asia Tenggara, dengan Indonesia sebagai basis terbesar, diprediksi akan naik berlipat saat anak usaha perusahaan teknologi asal China, ByteDance Ltd ini mampu kembali menghadirkan layanan e-commerce, sebagaimana dilaporkan Bloomberg Intelligence.
Dengan rencana kembalinya TikTok Shop di Indonesia, Catherine Lim, Analis Bloomberg Intelligence mengestimasi pangsa pasar berdasarkan GMV perusahaan bisa tumbuh menjadi 15%. “Jika dapat mengatasi regulasi di pasar terbesar TikTok, Indonesia,” Lim memberi catatan, seperti dikutip Kamis (7/12/2023).
Untuk diketahui Selasa (5/12/2023), ByteDance dikabarkan mencapai kata sepakat untuk berinvestasi di Tokopedia, unit bisnis grup GOTO (PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk). Artinya Tokopedia menjadi aliansi TikTok dalam menghadirkan layanan e-commerce yang tutup Oktober kemarin efek dari terbitkan aturan revisi bagi Penyelenggara Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PPMSE).
Perhitungan Bloomberg Intelligence ini akan mengubah peta persaingan pemain e-commerce di kawasan. Shopee tetap ada di posisi utama dengan posri 47%, di susul Lazada 18%, dan menyodok TikTok 15%. Tokopedia sebagai pemain yang cukup diperhitungkan untuk pasar Indonesia, justru hanya mencatatkan porsi 14%. Prediksi Bloomberg Intelligence tahun 2024 dengan asumsi memisahkan perhitungan GMV TikTok dengan Tokopedia untuk Asia Tenggara.
“Pangsa TikTok sebesar 15% dari nilai transaksi perdagangan kotor (GMV) e-commerce di kawasan Asia Tenggara dapat tercapai,” tulis dia. Sebelumnya konsep kemitraan masih berupa investasi langsung, pembentukan platform baru hasil kolaborasi atau joint ventures. Analis Bloomberg Intelligence dan banyak dari perusahaan sekuritas lain berpandangan kemitraan dengan Tokopedia adalah pilihan terbaru.