Logo Bloomberg Technoz

Tren suku bunga tinggi masih akan terjadi di dalam beberapa waktu ke depan. Misalnya suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat The Fed yang akan memberi tekanan pada pasar keuangan negara berkembang, termasuk Indonesia.

"Keempat, penguatan nilai tukar dolar AS terhadap seluruh mata uang regional. Dolar masih kuat mengakibatkan tekanan depresiasi nilai tukar seluruh dunia, termasuk rupiah," tutur Perry.

Terakhir, Perry mengatakan transaksi uang masih menjadi tonggak pertumbuhan ekonomi. Hal itu menyebabkan pelarian modal dalam jumlah besar dari emerging ke negara maju, yang sebagian besar ke Ameria karena tingginya suku bunga dan perkasanya dolar.

"Lima gejolak global tersebut berdampak negatif ke berbagai negara, Indonesia tidak terkecuali. Ini perlu kita waspadai dan antisipasi dengan respons kebijakan yang tepat untuk ketahanan dan kebangkitan ekonomi nasional yang susah payah kita bangun."

(ibn/lav)

No more pages