Bloomberg Technoz, Jakarta - Seorang petinggi Hamas mengundang Elon Musk untuk mengunjungi Jalur Gaza dan melihat sejauh mana kerusakan yang disebabkan oleh pengeboman Israel. Undangan tersebut disampaikan setelah bos Tesla itu berkunjung ke Israel.
"Kami mengundang Muk berkunjung ke Gaza untuk melihat sejauh mana pembantaian dan kehancuran yang dilakukan terhadap rakyat Gaza, sesuai dengan standar objektivitas dan kredibilitas," ungkap Osama Hamdan dalam jumpa pers di Beirut seperti yang diberitakan oleh Reuters.
Bicara soal kehancuran Gaza, Hamdan pun meminta Amerika Serikat (AS) untuk meninjau kembali hubungan mereka dengan Israel. Dia juga meminta pemerintah AS berhenti memasok senjata kepada Israel.
Hamdan juga meminta masyarakat internasional untuk mengirim tim pertahanan sipil khusus guna membantu mengevakuasi jenazah yang masih terjebak di bawah reruntuhan. Berdasarkan keterangan Kementerian Luar Negeri Palestina, ribuan orang masih terjebak di reruntuhan.
"Dalam 50 hari, Israel menjatuhkan lebih dari 40.000 ton bahan peledak ke rumah warga Gaza yang tidak berdaya. Saya menyerukan kepada Presiden AS Joe Biden untuk meninjau kembali hubungan AS dengan Israel, dan berhenti memasok senjata kepada mereka," tutupnya.
Israel dan Hamas sepakat untuk melakukan gencatan senjata pekan lalu, yang telah diperpanjang selama dua hari. Selama jeda perang, sebanyak 50 sandera telah dibebaskan oleh Hamas dan ditukar dengan imbalan 150 tahanan Palestina. Sebanyak 18 sandera tambahan dibebaskan dalam perjanjian terpisah oleh Hamas dengan Thailand, melalui Iran dan Rusia.
Israel memperkirakan Hamas akan melepaskan 10 sandera pada Selasa, sebagai imbalan untuk membebaskan 30 warga Palestina dari penjara Israel.
(del/hps)