Logo Bloomberg Technoz

MonkeyPox di Indonesia Masuk Fase Darurat Kesehatan

Septiana Ledysia
06 November 2023 13:10

Vaksin cacar monyet. (Envato/YuriArcursPeopleimages)
Vaksin cacar monyet. (Envato/YuriArcursPeopleimages)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Penyebaran kasus cacar monyet atau MonkeyPox (Mpox) di Indonesia semakin meluas. Untuk itu, Indonesia masuk pada fase akut emergency (keadaan darurat).

“Bicara kasus monkeypox outbreak di Indonesia kita pada fase masuk fase akut emergency (keadaan darurat). Merujuk pada analisa sejak Mei 2022 hingga terakhir Januari 2023, kita bisa memiliki beberapa rujukan. Kenapa? Karena konteks monkeypox ini masih banyak yang belum diketahui untuk mendapatkan model terbaik, tapi dari kajian-kajian yang sudah ada, data dari luar negeri seperti Amerika dan Brazil. Setiap negara memiliki masa puncak yang berbeda-beda. Sejauh ini Brazil yang memiliki masa puncak paling lama yaitu 8 minggu,” kata Epidemiolog Dicky Budiman kepada Bloomberg Technoz, Senin (6/11/2023).

Dari yang dihimpun dari Kemenkes, saat ini pasien monkeypox di Indonesia mencapai 20-an orang lebih. Untuk itu, Dicky mengatakan, untuk memahami dalam konteks di Indonesia berkewajiban untuk analisis restrospektif sebagai cara memahami dan mengetahui Mpox di Indonesia.

“Saya sendiri menghitung dari beberapa literatur dan angka reproduksi dari beberapa negara. Rata-rata angka reproduksi sebagai patokan dalam kita melihat sebaran dari Mpox di Indonesia, di angka 2,3. Artinya satu orang menginfeksi 2 orang rata-rata. Karena orang-orang gay ini memiliki partner lebih dari satu, umumnya bergonta-ganti artinya one night stand, umumnya seperti itu,” ujar Dicky.

“Kemudian yang bisa saya sampaikan dalam konteks indonesia, prediksi outbreak ini akan berlangsung antara 2-4 bulan, maksudnya fase emergency (bermunculan banyak). Kalau merujuk pada global 23-37 minggu yang artinya di rata-rata bisa 5 bulanan. Dalam konteks Indonesia saya melihat 2-4 bulan itu dengan SEIR model. Ini jika vaksinasi ring di Indonesia efektif, kontrak tracing efektif katakanlah 80 persen, isolasi dan karantinanya juga efektif sampai kulit pulih. Artinya prediksinya puncaknya di awal Desember, setelah itu menurun. Jangan sampai dibayangkan kaya covid, ini jauh dari kecil, kalau bicara puncak ya puncak mini,” tambahnya.