Logo Bloomberg Technoz

Ekonomi RI Diramal Melambat: Konsumsi Melandai, Ekspor Anjlok

Hidayat Setiaji
06 November 2023 05:50

Bongkar muat beras bulog impor dari Vietnam di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (12/10/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Bongkar muat beras bulog impor dari Vietnam di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (12/10/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2023 diperkirakan melambat. Ketiadaan momentum Ramadan-Idul Fitri membuat konsumsi rumah tangga sulit tumbuh secepat kuartal sebelumnya. Sementara ekspor sudah sulit diandalkan untuk menjadi sumber pertumbuhan ekonomi.

Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan angka pertumbuhan ekonomi periode kuartal III-2023 hari ini, Senin (6/11/2023). Konsensus yang dihimpun Bloomberg memperkirakan Produk Domestik Bruto (PDB) Tanah Air tumbuh 5,03% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).

Jika terwujud, maka catatan tersebut melambat dibandingkan kuartal II-2023 yang tumbuh 5,17%. Ini merupakan pencapaian terbaik sejak kuartal III-2022.

Sedangkan dibandingkan kuartal sebelumnya (quarter-to-quarter/qtq), ekonomi Indonesia diperkirakan tumbuh 1,66%. Jauh lebih rendah ketimbang kuartal II-2023 yang tumbuh 3,86% qtq, yang adalah rekor tertinggi sejak kuartal III-2020.

Pada kuartal II-2023, tidak bisa dipungkiri bahwa Ramadan-Idul Fitri memegang peran yang sangat penting. Mudik lebaran membuat roda ekonomi berputar cepat, yang membuat konsumsi rumah tangga tumbuh 5,23% yoy, tertinggi sejak kuartal III-2023.