Logo Bloomberg Technoz

Gubernur BI Tegaskan Kebijakan Moneter Akan Pro Stability

Mis Fransiska Dewi
03 November 2023 09:54

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo. (Betty Laura Zapata/Bloomberg)
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo. (Betty Laura Zapata/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menegaskan bahwa kebijakan moneter akan terus diarahkan untuk menjaga stabilitas. Sementara kebijakan lain akan diarahkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

"Kebijakan moneter terus diarahkan untuk menjaga stabilitas, pro stability. Sementara 4 kebijakan lain yaitu makroprudensial, sistem pembayaran, pengembangan pasar uang dan pasar valas, serta ekonomi keuangan inklusif dan hijau tetap diarahkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, pro growth," papar Perry dalam jumpa pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) periode kuartal III-2023, Jumat (3/11/2023).

Untuk mendukung stabilitas, lanjut Perry, BI memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan 25 basis poin (bps) menjadi 6% bulan lalu. "Kenaikan ini untuk memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukat rupiah sebagai langkah preemtif untuk memitigasi dampaknya terhadap imported inflation," sambungnya.

Selain suku bunga acuan, tambah Perry, juga juga melanjutkan kebijakan intervensi di pasar, optimalisasi instrumen Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), dan rencana penerbitan Sekuritas Valas Bank Indonesia (SVBI) untuk konvensional dan Sukuk Valas Bank Indonesia (SUVBI) bulan ini.

Di kebijakan makroprudensial, BI akan mendorong peningkatan kredit perbankan secara berkelanjutan. Misalnya dengan melonggarkan Rasio Intermediasi Makroprudensial (RIM) dari 6% menjadi 5% untuk bank umum dan 4,5% menjadi 3% untuk bank syariah.