Hal ini mendorong laba bruto turun hingga 17,43% dan tersisa US$732,67 juta. Sementara, laba sebelum pajak penghasilan dari operasi yang dilanjutkan drop 33,74% menjadi hanya US$501,19 juta.
Selain itu, pada 30 September 2023, total aset MEDC juga susut 1,42% menjadi US$6,83 miliar, begitu juga dengan pencatatan kas dan setara kas yang turun 12,12% menjadi US$527,24 juta.
Dari sisi ekuitas, Perusahaan justru mencetak tren yang meningkat 14,19% dari sebelumnya pada Desember 2022 sebesar US$1,74 miliar menjadi sejumlah US$1,99 miliar. Sementara liabilitas turun 6,68% menjadi US$4,83 miliar.
Menariknya, saham MEDC pada penutupan perdagangan Kamis (2/11/2023) berhasil parkir di teritori positif ke posisi Rp1.230/saham, menguat 5,58% dibandingkan posisi sebelumnya. Dengan jumlah saham yang diperdagangkan 145,3 juta saham, dengan total nilai transaksi Rp178,2 miliar.
Berdasarkan konsensus Bloomberg, sebanyak 15 analis merekomendasikan Buy saham MEDC. Tidak ada analis yang merekomendasikan Hold atau pun Sell.
Adapun konsensus menghasilkan target harga saham MEDC dapat mencapai angka Rp2.029/saham untuk 12 bulan ke depan.
(fad)
