Logo Bloomberg Technoz

Kurnia mengatakan, beberapa calon pembeli domestik maupun luar negeri tersebut bahkan sudah ada yang menandatangani letter of intent (LOI) dalam pembelian gas lapangan yang terletak di Kepulauan Tanimbar, Maluku itu.

"[Namun nanti] perlu kita tanya lagi satu-satu ini perlunya kapan. Bener ga sebesar awal, mungkin harus dimatangkan."

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sebelumnya mensinyalir revisi rencana pengembangan atau plan of development (POD) Blok Masela bakal disetujui bulan ini, terlebih calon pembeli gas dari proyek Lapangan Abadi itu sudah dikunci.

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan evaluasi terhadap revisi POD Blok Masela oleh konsorsium PT Pertamina (Persero) dan Petrolian Nasional Berhas (Petronas) sudah dirampungkan.

“Sudah. [Prosesnya] cepat. Iya, kita cepat-cepat, supaya cepat produksi,” ujarnya saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (20/10/2023).

Menurut Arifin, sebagian besar calon pembeli gas Blok Masela tersebut didominasi oleh pembeli domestik. “Ada, nanti kan domestik juga banyak. Kita kan alokasinya untuk domestik banyak, supaya ketahanan energi dalam masa transisi tercapai,” tegas Arifin.

Lapangan Abadi Blok Masela ditargetkan dapat mulai berproduksi selambat-lambatnya pada 30 Desember 2029, setelah proses akuisisi saham oleh Pertamina dan Petronas, menggantikan Shell Upstream Ltd. beberapa waktu lalu.

(ibn/wdh)

No more pages