Logo Bloomberg Technoz

Penyebab Harga BBM Sulit Turun Meski Minyak Dunia di Bawah US$90

Sultan Ibnu Affan
30 October 2023 14:25

Suasana pengisian BBM di SPBU Pertamina, Jakarta, Rabu (1/3/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Suasana pengisian BBM di SPBU Pertamina, Jakarta, Rabu (1/3/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Kalangan ekonom menilai harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi akan sangat sulit untuk kembali turun, kendati pergerakan harga minyak dunia mulai berangsur melandai di bawah level US$90/barel.

Analis Industri dan Regional Bank Mandiri Ahmad Zuhdi mengatakan kemungkinan harga BBM nonsubsidi untuk kembali turun sangat kecil, meski anomali harga minyak sudah tidak seliar kuartal III-2023. 

“Saya rasa tidak [akan turun] ya, karena harga keekonomian [BBM nonsubsidi] masih berada di atas harga ritel sekarang,” ujarnya saat dihubungi, baru-baru ini.

Belakangan, santer berembus kabar BBM nonsubsidi bakal kembali naik pada 1 November 2023. Jika terjadi, ini akan menjadi kenaikan kali ketiga beruntun setelah PT Pertamina (Persero) menaikkan harga Pertamax dkk. tiap awal bulan, selama dua bulan terakhir.

Di tingkat global, padahal, harga minyak dunia terpantau mulai melandai pada perdagangan pagi ini, Senin (30/10/2023). Minyak jenis Brent berhenti di US$89,46/barel, turun 1,12% dari penutupan perdagangan akhir pekan lalu. Dalam sebulan terakhir, harga Brent turun 0,92% secara point to point (ptp).