Bloomberg Technoz, Jakarta - Grup Pertamina melebarkan sayap bisnisnya di wilayah Timur Tengah dengan memboyong 10% saham ExxonMobil Iraq Limited’s (EMIL) di Irak.
Melalui anak usaha PT Pertamina Hulu Energi (PHE), PT Pertamina Internasional EP (PIEP), perusahaan mengambill alih lapangan yang dioperasikan oleh EMIL selaku kontraktor utama di bagian Selatan Irak, dekat dengan kota Basra yang berjarak 400 km sebelah tenggara ibu kota Baghdad.
PIEP, yang juga merupakan regional subholding upstream milik Pertamina, memainkan peranan kunci dalam kerja sama dengan mitra luar negeri, khususnya di bidang eksplorasi dan produksi migas yang beroperasi di 4 benua dan 12 negara, termasuk di Irak yang mempunyai salah satu cadangan minyak dan gas raksasa di dunia.
Wiko Migantoro, Direktur Utama Pertamina Hulu Energi, mengatakan dalam operasinya di West Qurna 1, PIREP sebagai anak perusahaan langsung PIEP bermitra dengan EMIL, Itochu, Petrochina, dan Oil Exploration Company (OEC) Iraq.
“Hal ini terbukti dengan diselesaikannya pembelian 10% participating interest [PI] pada akhir 2022,” ujarnya seperti dikutip dari pernyataan resmi Pertamina yang dilansir Kamis (16/2/2023).
Menurutnya, seluruh pemangku kepentingan utama di Irak terus memberikan kepercayaan kepada Pertamina untuk melanjutkan eksistensinya sebagai mitra penting dalam pengelolaan lapangan operasi West Qurna 1.
Direktur Utama PIEP Sementara John Anis menambahkan dengan total kepemilikan 20% PI, peran Pertamina sebagai mitra dapat diandalkan di Irak dan terus berkembang untuk melakukan kerja sama aktif dengan semua mitra, khususnya EMIL.
“[Hal ini] dalam [upaya] mendukung program kerjanya mengembangkan West Qurna 1 untuk mencapai potensi terbaiknya dalam memproduksi minyak di lapangan tersebut, serta terus memberikan nilai tambah bagi mitra lainnya,” ujarnya.
Menurut John, pada 2023 dan ke depannya, PIEP dapat memastikan bahwa akuisisi PI ini dapat memberikan tambahan produksi ke subholding upstream Pertamina yaitu sebesar 100.000 barel minyak per hari atau barrel of oil per day (bopd).
“Dan diharapkan produksi ini dapat terus bertambah sesuai dengan potensi yang dimiliki lapangan West Qurna 1,” tuturnya.
Sebelumnya, Pertamina EP berencana menganggarkan investasi hulu senilaiUS$2,376 miliar atau Rp35,6 triliun pada tahun ini, di mana 70% di antaranya akan digunakan untuk menjaga penurunan produksi dan sisanya untuuk mengatrol produksi.
Senior Manager Pertamina EP Agus Suprijanto mengatakan penahanan laju produksi dilakukan melalui well services dan peningakatan fasilitas di sekitar pengeboran.
Pada 2023, perusahaan membidik pengerjaan sumur pengembangan sebanyak 135 well, naik dari tahun lalu sebanyak 118 well.
(wdh/evs)