Logo Bloomberg Technoz

Gelombang Jual Surat Utang Global Makin Besar, Yield AS Dekati 5%

Ruisa Khoiriyah
04 October 2023 09:20

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Para pemodal di seluruh dunia terus menjauhi pasar surat utang menyusul rilis data ketenagakerjaan Amerika yang kian memberi angin bagi skenario kenaikan bunga acuan Amerika bulan depan.

Tingkat imbal hasil surat utang di hampir seluruh belahan dunia terus melesat tak terkendali hingga pagi ini.

Yield surat utang Amerika, US Treasury, pagi ini kembali memecah rekor baru menembus 4,83%, naik 15,5 bps, terpantau pukul 09:20 WIB, Rabu (4/10/2023). Ini menjadi level rekor baru yield obligasi Amerika yang tertinggi sejak Juni 2007.

UST Tenor lebih panjang juga mengalami tekanan jual lebih massif dengan kenaikan imbal hasil sampai 17,5 bps untuk UST-30 tahun dan 16,4 bps untuk UST-20 tahun. Sementara tenor lebih pendek juga tidak kalis dari aksi jual meski dengan kenaikan yield lebih rendah.

Bukan cuma pasar surat utang Amerika saja tengah membara dibakar aksi jual, surat utang Jerman -negara dengan ukuran ekonomi terbesar di Eropa, juga banyak dilepas oleh pemodal terutama untuk tenor panjang 5 tahun ke atas. Bund 10 tahun yield-nya merangkak naik 4,5 bps menjadi 2,96%.

Yield US Treasury semakin tak terbendung mendekati rekor baru 5% (Bloomberg)