Logo Bloomberg Technoz

Aksi Jual Surat Utang Picu Imbal Hasil Dekati 7%, Rupiah Terseret

Ruisa Khoiriyah
02 October 2023 10:12

Pembeli di pasar menghitung uang rupiah (Bloomberg)
Pembeli di pasar menghitung uang rupiah (Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Aksi jual pemodal di pasar surat utang domestik semakin bergelora mengawali hari perdagangan pertama bulan Oktober.

Para pelaku pasar beramai-ramai melepas kepemilikan Surat Berharga Negara (SBN) terutama untuk tenor pendek yang mencatat kenaikan yield 5,6 bps pagi ini dan mengantarkan SUN tenor 2 tahun di 6,16%. Sementara imbal hasil tenor 10 tahun semakin mendekati 7% dengan kenaikan 2,2 bps ke kisaran 6,90%. 

Nilai tukar rupiah terseret melemah dengan diperdagangkan rata-rata di kisaran Rp15.507/US$ dalam satu jam perdagangan di pasar spot. Rupiah sempat menyentuh level terlemah di Rp15.513/US$ pada pukul 09:56 WIB, Senin (2/10/2023).

Pemantauan Bloomberg Technoz pagi ini, rupiah menjadi yang kedua memimpin pelemahan di antara valuta Asia lain dengan melemah 0,37%, di belakang pelemahan baht Thailand yang sudah tergerus 0,49%, lalu disusul oleh won Korea yang melemah 0,27%, dan peso Filipina yang tergerus 0,25% dan ringgit Malaysia yang kehilangan 0,18% nilai.

Rupee India menjadi outlier pagi ini menghadapi the greenback dengan berhasil menguat 0,18% disusul dolar Taiwan 0,04% dan yuan China yang menguat 0,19%. Indeks dolar AS semakin tak berbendung menguat ke 106,25, tertinggi setidaknya sejak November tahun lalu.