Logo Bloomberg Technoz

Adapun subsektor yang mengalami ekspansi paling tinggi adalah industri kendaraan bermotor, industri otomotif dan subsektor alat angkut lainnya serta subsektor industri bahan makanan. 

“Itu subsektor yang sangat ekspansif baik pesanananya maupun produksinya itu meningkat pesat dan stok di gudang masih relatif sedikit karena pasar menyerap,” ujarnya. 

Sementara, subsektor yang mengalami kontraksi adalah tekstil dan produk tekstil (TPT), industri pakaian jadi, industri kayu, barang kayu, gabus, industri pengolahan lainnya dan industri barang galian bukan lobang. Febri menjelaskan, industri TPT mengalami kontraksi karena produk tekstil di pasar Indonesia didominasi oleh produk-produk impor. 

Kemenperin melihat produk impor tersebut merupakan produk yang berasal dari produk ekspor yang tidak terserap pasar di luar negeri. 

“Itu kan ada namanya industri di Kawasan Berikat yang impor produk tekstil, diproduksi, kemudian tujuannya ekspor. Nah karena pasar ekspor melemah, sehingga banyak produk tekstil tidak terserap. Kemudian ada peraturan menteri keuangan yang menyatakan bahwa produk ekspor yang tidak terserap oleh pasar luar negeri itu bisa dijual di pasar domestik,” ujarnya. 

“Kami melihat itu salah satu masalah, jadi ada produk-produk industri di Kawasan Berikat yang berorientasi ekspor malah masuk ke dalam pasar domestik,” lanjutnya. 

Penyebab kedua yang melandasi subsektor industri TPT masih terkontraksi adalah banyak produk impor yang masuk melalui social-commerce yang merupakan gabungan dari social media dan e-commerce. Sehingga Kemenperin mendukung pemerintah dalam membatasi aplikasi sosial media untuk berjualan atau bertransaksi. 

Hal yang sama juga terjadi pada subsektor barang galian bukan logam, terutama untuk komoditas kaca dan keramik, dimana masih banyak produk impor yang beredar di pasar domestik Indonesia. 

“Sementara untuk produk semen dan kaca masih dalam posisi bagus terutama dengan permintaan meningkat pada saat memenuhi pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN),” tutupnya.

(dov/ain)

No more pages