Logo Bloomberg Technoz

Produksi Nikel 120 Ribu Ton, Progres Smelter Baru Vale Sudah 50%

Mis Fransiska Dewi
13 September 2023 14:20

Lokasi penambangan nikel yang dioperasikan oleh PT Vale Indonesia Tbk di Sorowako, Sulawesi Selatan, Minggu (12/6/2022). (Dimas Ardian/Bloomberg)
Lokasi penambangan nikel yang dioperasikan oleh PT Vale Indonesia Tbk di Sorowako, Sulawesi Selatan, Minggu (12/6/2022). (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta – PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) menargetkan kenaikan produksi nikel dalam format mixed hydroxide precipitate (MHP) sebanyak 120.000 ton per tahun dari proyek smelter baru di Pomalaa, Sulawesi Tenggara.

Wakil Presiden Direktur Vale Indonesia Adriansyah Chaniago mengatakan saat ini progres smelter Pomala telah mencapai 50%. Ditargetkan rampung 2025, pabrik peleburan ini merupakan hasil patungan INCO dengan Huayou dan Ford Motor Co.

Smelter ini juga termasuk dalam salah satu proyek strategis nasional (PSN) dan menggunakan teknologi high pressure acid leaching (HPAL), yang dapat memproses nikel dan kobalt menjadi bahan baku untuk baterai kendaraan listrik.

“Di Pomalaa hampir 50%, terutama kami sedang ada peningkatan kapasitas intinya, sudah mulai rework groundbreaking, sudah persiapan infrastruktur segala macam. Bahkan, di Pomalaa sudah sampling test penambangan, hasilnya bagus. Kami optimistis [rampungnya] bisa on time dan yang paling penting semua dilakukan sesuai standar ESG yang sudah kami terapkan di smelter Sorowako,” jelasnya ditemui di acara Sewindu PSN, Rabu (13/9/2023).

Selain smelter Pomalaa, Adriansyah mengatakan Vale telah mengebut smelter baru lainnya di  Bahadopi, Morowali. Saat ini, progres smelter tersebut diklaim telah mencapai 80%.