Logo Bloomberg Technoz

Pemerintah Cari Utang Rp6 T Dibayangi Sentimen Negatif Jepang

Ruisa Khoiriyah
12 September 2023 09:55

Lelang sukuk hari ini dibayangi oleh tekanan pasar global akibat sinyal Bank of Japan (Brent Lewin/Bloomberg)
Lelang sukuk hari ini dibayangi oleh tekanan pasar global akibat sinyal Bank of Japan (Brent Lewin/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Hari ini pemerintah menggelar lelang sukuk negara dengan target indikatif Rp6 triliun di tengah situasi pasar yang dibayangi aksi jual semalam akibat pernyataan mengejutkan dari Bank of Japan terkait kebijakan moneter mereka.

Pemerintah mencari utang tambahan melalui penerbitan surat utang syariah alias sukuk dengan melelang enam Surat Berharga Negara Syariah (SBSN) yang terdiri atas satu seri SPNS dan lima PBS. Pemerintah menargetkan bisa menggaet dana Rp6 triliun dari emisi SBSN di pasar primer hari ini. Dana dari emisi sukuk negara itu akan digunakan untuk memenuhi target pembiayaan dalam APBN 2023.

Lelang sukuk berlangsung di tengah keterkejutan pelaku pasar atas pernyataan Gubernur Bank Sentral Jepang Kazuo Ueda yang memberi sinyal kemungkinan mengakhiri kebijakan bunga negatif lebih awal. Pernyataan itu memicu gelombang kejut di pasar yang langsung bereaksi menempuh aksi jual. Imbal hasil surat utang Jepang tenor 10 tahun naik 5 bps jadi 0,71%. 

Aksi jual obligasi Jepang menular ke pasar emerging market dengan penurunan indeks obligasi EMBI. Surat utang RI juga ikut terseret dengan kenaikan yield 10 tahun dan 2 tahun. Aksi jual juga melanda di pasar surat utang negara maju dengan yield US Treasury naik ke 4,3%.

Analis menilai, keterkejutan pasar akibat pernyataan bank sentral Jepang akan mengerem minat para pemodal dalam lelang sukuk negara hari ini.