Logo Bloomberg Technoz

Isu Akuisisi Dibantah Manajemen, Saham PGEO Jatuh 7,51%

Muhammad Julian Fadli
11 September 2023 17:00

Pencatatan perdana saham PT Pertamina Geothermal Energi Tbk (PGEO). (Dok Rony Zakaria/Bloomberg)
Pencatatan perdana saham PT Pertamina Geothermal Energi Tbk (PGEO). (Dok Rony Zakaria/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pasca pernyataan manajemen Pertamina Geothermal Energy (PGEO) yang menyebut tidak ada kesepakatan sampai dengan saat ini, perihal rumor akuisisi satu unit panas bumi milik KS Orka Renewable Pte. Ltd., saham PGEO langsung mengalami pelemahan pada perdagangan sepanjang hari.

Saham PGEO drop 95 poin atau setara dengan kontraksi 7,51% ke posisi Rp1.170/saham dibandingkan harga penutupan kemarin, Rp1.265/saham. Saham PGEO ditransaksikan senilai Rp182,51 miliar pada perdagangan Senin (11/9/2023) dengan jumlah frekuensi 19.563 kali.

Pergerakan Saham PGEO Melemah Imbas Pernyataan Manajemen (11/9/2023) (Bloomberg)

Pergerakan di zona merah saham PGEO hingga penutupan perdagangan sore hari ini ditengarai efek dari pernyataan manajemen. Adapun Manager Corporate Communication dan Stakeholder Management PGEO Muhammad Taufik mengatakan, sampai saat tidak tidak ada kesepakatan antara perseroan dengan PT Sorik Marapi Geothermal Power.

“Terkait dengan informasi dan pemberitaan akuisisi PT Sorik Marapi Geothermal Power oleh Pertamina Geothermal Energy, sampai saat ini kami belum ada informasi mengenai hal tersebut,” ujarnya saat dimintai konfirmasi oleh Bloomberg Technoz, pada Sabtu (9/9/20023) kemarin.

Sebelumnya, nilai akuisisi ini disebut-sebut mencapai US$1 miliar (sekitar Rp15,38 triliun). Isu itu muncul usai sejumlah media Singapura menyebut PGEO sedang dalam negosiasi tahap lanjut untuk membeli Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Sorik Marapi milik KS Orka.