Logo Bloomberg Technoz

Dana internasional diketahui telah menjual saham-saham Thailand senilai sekitar $3,8 miliar tahun ini, yang telah menurunkan indeks saham utama lebih dari 6%. Hal ini dipengaruhi oleh tertundanya pembentukan pemerintahan di Thailand yang telah menurunkan keyakinan bisnis dan konsumen. Pertumbuhan ekonomi Thailand pun berjalan lebih lambat dari yang diperkirakan.

Penurunan perusahaan-perusahaan Thailand yang melakukan IPO. (Sumber: Bloomberg)

Kebuntuan politik di Thailand pun akhirnya berakhir setelah Srettha Thabisin terpilih menjadi Perdana Menteri (PM). PM mengatakan daftar portofolio menteri Thailand diperkirakan akan diajukan ke sektretariat kabinet pada Senin untuk penilaian kualifikasi.

Srettha sebelumnya telah mendapatkan persetujuan dari parlemen dan kerajaan untuk menjadi PM baru di Thailand, lebih dari tiga bulan setelah pemilu 14 Mei lalu.

Berdasarkan situs resmi Siam Cement, perusahaan dengan Raja Maha Vajiralongkorn sebagai pemegang saham terbesar itu didirikan pada tahun 1913. Perusahaan didirikan untuk mendukung perkembangan ekonomi dan industri negara. Saham perusahaan turun sebanyak 1,3% pada Senin, memperpanjang penurunan tahun ini menjadi 7,9%.

SCG Chemicals sebelumnya berencana menggunakan hasil IPO untuk memperkuat kapasitasnya dan memperluas bisnis di Asia Tenggara guna memanfaatkan permintaan yang terus berkembang terhadap produk-produknya. Perusahaan ini juga memiliki pengaruh besar di Indonesia, Vietnam, dan juga di Thailand.

Selain itu, perusahaan dalam pernyataan terpisah juga mengumumkan CEO Siam Cement, Roongrote Rangsiyopash, akan digantikan oleh Thammasak Sethaudom yang akan efektif 1 Januari karena Roongrote akan pensiun dari jabatannya.

Bualuang Securities Pcl, Kasikorn Securities Pcl, dan SCB Securities Co. telah mengatur penawaran SCG Chemicals, sesuai dengan pendaftaran regulasi yang ditunjukkan.

(bbn)

No more pages