Logo Bloomberg Technoz

Indef: WFH Tak Solutif, PLTU Tetap Biang Kerok Polusi Jakarta

Dovana Hasiana
22 August 2023 14:45

Ilustrasi pembangkit listrik berbahan batubara. (Tomohiro Ohsumi/Bloomberg)
Ilustrasi pembangkit listrik berbahan batubara. (Tomohiro Ohsumi/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Permasalahan polusi di DKI Jakarta dan sekitarnya dinilai tidak akan bisa diselesaikan dalam jangka pendek melalui kebijakan bekerja dari rumah atau work from home (WFH). Transisi pembangkit dari berbasis batu bara menjadi energi baru terbarukan (EBT) ditengarai bisa menjadi solusi dalam jangka panjang.

Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Ahmad Heri Firdaus mengatakan WFH hanya mengurangi kemacetan di Ibu Kota dan sekitarnya, tetapi tidak menyasar pada akar masalah penyebab polusi udara di wilayah tersebut.

“Ketika work from office [diterapkan] lagi, udara akan kembali tercemar. Sampai kapan kita terus-terusan begitu?” ujar Heri dalam Diskusi Online Keluhan Masyarakat Vs. Kebijakan Pemerintah terkait Polusi Udara Jakarta secara virtual, Selasa (22/8/2023).

Heri menilai  akar permasalahan dari polusi udara di Jakarta adalah masih maraknya pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang berbasis batu bara. Dalam 5—10 tahun terakhir, PLTU berbasis batu bara terus bertambah.

Bahkan, berdasarkan data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada 2023 terkait dengan pangsa kapasitas terpasang pembangkit listrik di Tanah Air, PLTU masih mendominasi dengan porsi sebesar 48,5%. 

Mayoritas PLTU batu bara di Indonesia berusia masih muda./dok. Bloomberg