Logo Bloomberg Technoz

Perang Saudara Masih Panas, Junta Myanmar Minta Bantuan Rusia

Redaksi
25 April 2024 09:30

Ilustrasi bendera Myanmar. (Foto oleh Gu Bra via pexels.com)
Ilustrasi bendera Myanmar. (Foto oleh Gu Bra via pexels.com)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Junta militer Myanmar terus memperdalam kerja sama dengan Rusia, seiring dengan serangkaian kekalahan di wilyah etnis di negara tersebut.

Seperti dilaporkan media Myanmar, Irrawaddy, penasihat keamanan nasional junta, Laksamana Moe Aung, meninggalkan Yangon pada Minggu (21/04/2024) menuju Sankt Peterburg untuk menghadiri Pertemuan Internasional ke-12 Perawakilan Tinggi untuk Isu-isu Keamanan, dan pertemuan-pertemuan terkait pada 23-26 April di kota Rusia tersebut.

Kunjungan Moe Aung ke Rusia dilakukan ketika junta menghadapi serangan dari tentara etnis dan pasukan sekutunya di utara, barat, dan tenggara Myanmar.

Junta Myanmar sebelumnya dikabarkan kalah dalam serangan selama tiga hari terakhir oleh Pasukan Pertahanan Rakyat (People's Defense Forces/PDF) dan organisasi etnis bersenjata di negara bagian Karen dan Shan, juga wilayah Sagaiang dan Mandalay.

Sejumlah pihak meyakini junta semakin mendekatkan diri dengan Rusia dalam agenda pertemuan ini, untuk meminta bantuan dalam perangnya melawan para milisi.