Logo Bloomberg Technoz

Akan Setop Ekspor Bahan Baku Panel Surya, Begini Persiapan RI

Arif Subakti
04 August 2023 20:50

Polisilikon, bahan baku utama panel surya. (Dok. Bloomberg)
Polisilikon, bahan baku utama panel surya. (Dok. Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Pemerintah memastikan akan mematangkan ekosistem industri komponen panel surya di dalam negeri terlebih dahulu, sebelum memutuskan untuk menyetop salah satu bahan bakunya yaitu pasir silika atau pasir kuarsa.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan pemerintah memang menimbang peluang untuk menyetop ekspor bahan baku komponen panel surya. Akan tetapi, hal tersebut sejauh ini masih berupa wacana yang sedang dikaji dan belum dapat dipastikan kapan bisa direalisasikan.

“Kita masih melihat ketersediaan sumber potensi [pasir silika di dalam negeri]. Kita hitung, misalnya per meter persegi solar PV [photovoltaics] itu memakai berapa kilogram silika, sampai kemudian dikonversi,” ujarnya, Jumat (4/8/2023).

Dalam kaitan itu, pemerintah menargetkan dapat membangun kapasitas pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) sebesar 300—400 GW hingga 2060. Untuk itu, kata Arifin, saat ini pemerintah tengah mengkaji apakah pasok bahan baku di dalam negeri cukup untuk mengakomodasi target tersebut, sebelum benar-benar melarang ekspornya.

“Namun, yang pertama kali harus dibangun dahulu adalah fasilitas pabrikan [komponen panel surya]-nya. Lalu, sekarang ini juga [harga] pasir per kilogram berapa? Murah kan? Kalau kita bikin solar PV itu jadi berapa? Mahal kan? Nah, itu yang harus kami pertimbangkan ke depan,” tegasnya. 

Kapasitas Tenaga Surya Meningkat | Instalasi global kapasitas pembangkit tenaga surya telah meningkat di atas 1.000 gigawatt. (Sumber: Bloomberg)