Logo Bloomberg Technoz

Garuda Indonesia Rugi Rp1,15 T Imbas Kenaikan Beban Operasional

Elisa Valenta
01 August 2023 13:25

Pesawat Garuda Indonesia. (Dimas Ardian/Bloomberg)
Pesawat Garuda Indonesia. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Maskapai nasional PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) melaporkan kerugian hingga US$76 juta (setara Rp1,15 triliun) selama semester I 2023, berbalik dari keadaan untung perseroan tahun lalu yang sempat mencapai US$3,7 miliar.

Mengutip laporan keuangan perusahaan, Selasa (1/8), kerugian GIAA didorong oleh peningkatan beban operasional yang membengkak menjadi US$ 729,49 juta, setara Rp 11 triliun. Beban tersebut naik 6,34% dari periode yang sama tahun sebelum US$ 665,97 juta.

Beban pemeliharaan dan perbaikan tercatat US$ 159,49 juta atau Rp 2,4 triliun hingga semester pertama tahun ini.

Maskapai pelat merah itu membukukan pendapatan hingga US$1,39 miliar (Rp21 triliun) selama kuartal II 2023, naik 58,84% dari tahun sebelumnya yang mencapai US$878,69 juta.

Pendapatan terbesar GIAA berasal dari perolehan penerbangan berjadwal penumpang US$ 1,01 miliar (Rp 15,25 triliun), jumlah ini melejit 84,9% dari periode yang sama tahun sebelum US$ 550,79 juta.