Logo Bloomberg Technoz

Makin Banyak Investor Tuntut Perusahaan soal Janji Net Zero Emisi

News
08 August 2023 15:13

Ilustrasi emisi karbon (Sumber: Bloomberg)
Ilustrasi emisi karbon (Sumber: Bloomberg)

Natasha White - Bloomberg News

Bloomberg, Para investor menjadi lebih berani untuk mengajukan gugatan hukum terhadap perusahaan-perusahaan terkait janji-janji mereka tentang net zero atau nol emisi karbon. Mereka menggunakan ketentuan dalam undang-undang Inggris yang sebelumnya kurang dimanfaatkan.

Standard Chartered Plc, BT Group Plc, juga raksasa pertambangan Glencore Plc digugat tahun lalu atas tudingan tentang tata kelola perusahaan hingga hal-hal yang kurang menyenangkan di bidang sosial. Bagian 90 dan 90A dari aturan Financial Services and Markets Act 2000 menyatakan bahwa perusahaan dapat bertanggung jawab membayar kompensasi jika membuat pernyataan yang menyesatkan atau melakukan kelalaian dalam pengajuan publik yang menyebabkan kerugian bagi pemegang saham.

"Sekarang melakukan litigasi terhadap sebuah perusahaan dan direkturnya tidak lagi dianggap menyenangkan oleh lembaga keuangan terbesar di Inggris," kata Ravi Nayer, mitra dan pakar litigasi di firma hukum Bryan Cave Leighton Paisner (BCLP). "Untuk kasus yang tepat, mereka akan campur tangan."

Perusahaan-perusahaan besar yang terdaftar di London Stock Exchange, termasuk anggota FTSE 100, kemungkinan besar menjadi sasaran gugatan. Nayer mengatakan kalangan direktur juga rentan menjadi sasaran.

Para investor menggunakan Undang-undang Modernisasi Keamanan Pangan (Food Safety Modernization Act/FSMA) yang dipersenjatai dengan lebih banyak data pengungkapan tentang emisi perusahaan, keragaman dan indikator lingkungan, sosial dan tata kelola lainnya. Banyak investor yang menuntut tindakan keberlanjutan yang lebih cepat dan lebih komperhensif dari perusahaan-perusahaan tempat mereka memiliki saham.

Secara global, jumlah kasus yang dilayangkan terkait perubahan iklim meningkat lebih dari dua kali lipat, menjadi lebih dari 2.000 kasus antara tahun 2015 hingga 2022. Menurut data yang dikumpulkan Grantham Research Institute on Climate Change and the Environment di London School of Economic, sekitar 25% di antaranya diajukan dalam dua tahun terakhir.

Sebagian besar kasus dilayangkan terhadap pemerintah, akan tetapi semakin banyak yang melibatkan perusahaan-perusahaan. Sebagian besar terjadi di Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Australia.

Di bawah ketentuan FSMA Inggris, sebanyak 13 kasus telah diajukan dalam beberapa dekade terakhir. Empat gugatan dilayangkan tahun lalu, termasuk kasus tata kelola perusahaan atau kasus terkait sosial terhadap Standard Chartered, BT Group, dan Glencore.

Menurut BCLP, sejauh ini ada sejumlah penilaian substantif. Empat dari 13 kasus diselesaikan di luar pengadilan, tujuh sedang dalam proses, satu tuntutan gagal, dan satu berhasil. Semua kasus yang dilayangkan mengangkat masalah tata kelola atau sosial, akan tetapi hanya tinggal tunggu waktu saja sampai gugatan soal lingkungan mulai diajukan.

Sebagai contoh, sekelompok investor institusi tahun lalu menuding Glencore telah menerbitkan kekeliruan dan kelalaian terkait kepatuhan terhadap standar dan aturan ESG. Mereka mempermasalahkan komitmen yang dinyatakan Glencore tentang mematuhi undang-undang, peraturan, dan praktik terbaik di negara tempatnya beroperasi, juga tentang mengurangi risiko penyuapan dan korupsi. Saat ini, kasus masih berlangsung.

Jenis klaim ini "pasti menjadi ancaman," kata James Hennah mitra di Linklaters. "Investor institusi sekarang fokus pada kredensial ESG lebih dari sebelumnya."

Di saat yang sama, "klaim ini sangat sulit diajukan, terutama untuk masalah ESG," kata Hennah. "Anda harus menunjukkan bahwa pernyataan spesifik yang dituduhkan mendorong Anda membeli saham."

Meskipun kasus ini masih berkembang, lebih banyak kasus di pengadilan artinya lebih banyak juga preseden yang ditetapkan yang akan semakin mematangkan bidang hukum ini. Nayer mengatakan, hal ini semacam "lingkaran yang penuh kebaikan."

Para penyokong pihak ketiga juga mencari keuntungan dari undang-undang FSMA. Pendana litigasi Woodsford dari London mengatakan tim ESG mengidentifikasi dua perusahaan multinasional Inggris yang telah membuat pernyataan palsu dan curang. Temuan itu mendorong investor untuk menuntut perusahaan dengan undang-undang FSMA, dengan maksud mencari kompensasi. Jika investor menang dalam gugatan itu, mereka dan Woodsford akan diuntungkan.

"Jika klaim berhasil, akan ada pemulihan. Itu menarik bagi penyandang dana litigasi," kata Emily Blower, rekan pengelola di Simmons & Simmons.

--Dengan asistensi Jeremy Hodges.

(bbn)