Bloomberg Technoz, Jakarta - Presiden Joko Widodo pada Februari lalu secara resmi mengajukan nama Perry Warjiyo sebagai satu-satunya calon untuk jabatan Gubernur Bank Indonesia (BI) periode 2023-2028 kepada DPR. Ini merupakan pencalonan kedua bagi Perry, yang sebelumnya menjabat sebagai gubernur sejak tahun 2018.

Perry Warjiyo merupakan seorang pegawai BI  yang memulai karirnya sejak tahun 1984, dua tahun setelah lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada. Sebagai seorang ahli kebijakan moneter, dia memiliki tanggung jawab besar dalam menjalankan tugas bank sentral sesuai dengan Pasal 4 Undang-undang Bank Indonesia, yaitu menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan mengendalikan inflasi.

Sejak tahun 2018, Perry Warjiyo telah menjabat sebagai Gubernur BI setelah sebelumnya menempati posisi Deputi Gubernur BI. Hari ini Perry Warjiyo menjalani Fit and Proper Test (uji kelayakan dan kepatutan) calon Gubernur BI di Komisi XI DPR RI.

Dalam paparannya Perry mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi dan stabilitas keuangan akan membawa Indonesia menjadi negara maju dengan pendapatan tinggi pada tahun 2047. 

Ekonomi Indonesia diperkirakan akan tumbuh antara 4,5% hingga 5,3% pada tahun ini dan diproyeksikan akan terus meningkat sekitar 4,7% hingga 5,5% pada tahun 2024. Kondisi ini sangat positif mengingat Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi yang negatif sebesar 2,07% selama tahun 2020 akibat pandemi Covid-19.

(dre/frg)