Bloomberg Technoz, Para pekerja pabrik Boeing Co. melakukan aksi mogok untuk pertama kalinya dalam 16 tahun, yang melumpuhkan produksi di pusat pembuatan pesawat di Seattle. Mogok kerja ini terjadi setelah anggota serikat pekerja terbesar menolak tawaran kontrak dan memilih untuk melakukan aksi tersebut.

Anggota International Association of Machinists and Aerospace Workers (IAM), yang mewakili 33.000 pekerja Boeing di Pantai Barat AS, memilih dengan suara mayoritas untuk mogok. Aksi ini memperburuk tekanan pada Boeing yang sudah menghadapi masalah akibat insiden keselamatan yang terjadi pada awal tahun 2024.

Presiden IAM District 751, Jon Holden, menyatakan bahwa anggota serikat sudah lama merasa tidak puas dengan kondisi kerja. Ia menegaskan bahwa ada banyak hal yang dipertaruhkan, termasuk upah yang stagnan selama 16 tahun, biaya perawatan kesehatan yang tinggi, serta relokasi ribuan pekerjaan.

Presiden IAM District 751, Jon Holden, menyatakan bahwa tawaran Boeing tidak mengimbangi stagnasi upah selama 16 tahun, biaya perawatan kesehatan yang meningkat, dan pemindahan ribuan pekerjaan serikat. Meski Boeing menawarkan kenaikan gaji 25% dalam empat tahun, pekerja berharap kenaikan yang lebih besar dan kecewa karena bonus tahunan dihilangkan.

Boeing telah berusaha untuk menawarkan tawaran terbaik berdasarkan kondisi keuangannya yang terbatas, para pekerja tetap melanjutkan pemogokan. Boeing juga telah menghadapi kerugian finansial dan peringkat kredit yang rendah, sementara manajer perusahaan mencoba mencari pekerja lain untuk menggantikan sementara anggota IAM yang mogok.

(bbn)