Bloomberg, Kota Beijing membatalkan penerbangan dan menutup sekolah pada hari Rabu (13/12) karena otoritas nasional memperingatkan adanya salju lebat yang diharapkan melanda sebagian besar wilayah utara China.

Hampir setengah dari penerbangan yang meninggalkan Bandara Internasional Beijing Capital dibatalkan pada hari Rabu, menurut data yang dikumpulkan dari situs web bandara. Beberapa kereta juga dibatalkan, dan beberapa jalan tol ditutup, seperti dilaporkan oleh media lokal.

Otoritas di ibu kota China juga menghentikan kegiatan belajar tatap muka di taman kanak-kanak, sekolah dasar, dan menengah sampai batas waktu yang belum ditentukan serta mengeluarkan peringatan badai salju tertinggi kedua kota yang berlaku hingga Jumat.

China telah menghadapi cuaca ekstrem akhir-akhir ini, terutama banjir di bagian utara pada musim panas yang menyebabkan puluhan orang tewas. Petani juga menghadapi serangan lebih awal dari yang diharapkan terhadap tanaman mereka setelah cuaca buruk mempercepat penyebaran dan pertumbuhan penyakit dan hama yang merusak.

Pada hari Selasa, otoritas darurat China mengatakan sebagian besar wilayah negara ini akan dilanda gelombang udara dingin mulai Kamis hingga Sabtu.

"Hujan, salju, dan suhu rendah yang persisten akan memberikan tekanan besar pada lalu lintas, pasokan listrik, dan perlindungan mata pencaharian hidup masyarakat," demikian pernyataan Kementerian Manajemen Darurat.

Kementerian tersebut juga berjanji untuk memperkuat pemantauan jaringan listrik.

(bbn)