Logo Bloomberg Technoz

Potret 8 dari 9 Tersangka Baru di Kasus Korupsi Pertamina

Andrean Kristianto
11 July 2025 06:15

Direktur Utama PT Industri Baterai Indonesia Toto Nugroho menjadi tersangka kasus korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang PT Pertamina.

Direktur Utama PT Industri Baterai Indonesia Toto Nugroho menjadi tersangka kasus korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang PT Pertamina.

Business Development Manager PT Trafigura Pte. Ltd periode 2019-2021/Senior Manager PT Trafigura (Manajemen Service) periode 2021 Martin Haendra Nata.

Business Development Manager PT Trafigura Pte. Ltd periode 2019-2021/Senior Manager PT Trafigura (Manajemen Service) periode 2021 Martin Haendra Nata.

Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina Tahun 2012-2014, Hanung Budya. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina Tahun 2012-2014, Hanung Budya. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

SVP Integreted Supply Chain Pertamina periode 2018-2020 Hasto Wibowo. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

SVP Integreted Supply Chain Pertamina periode 2018-2020 Hasto Wibowo. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Vice President Supply dan Distribusi Kantor Pusat PT Pertamina tahun 2011 – 2015 atau Direktur Utama PT PPN 2021-2023, Alfian Nasution. (Andrean K)

Vice President Supply dan Distribusi Kantor Pusat PT Pertamina tahun 2011 – 2015 atau Direktur Utama PT PPN 2021-2023, Alfian Nasution. (Andrean K)

VP Crude & Product Trading ISC Kantor Pusat PT Pertamina Persero periode 2019-2023 Dwi Sudarsono. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

VP Crude & Product Trading ISC Kantor Pusat PT Pertamina Persero periode 2019-2023 Dwi Sudarsono. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Direktur Gas, Pertochemical & New Business PT. Pertamina International Shipping Arif Sukmara. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Direktur Gas, Pertochemical & New Business PT. Pertamina International Shipping Arif Sukmara. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Direktur Utama PT Industri Baterai Indonesia Toto Nugroho menjadi tersangka kasus korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang PT Pertamina.
Business Development Manager PT Trafigura Pte. Ltd periode 2019-2021/Senior Manager PT Trafigura (Manajemen Service) periode 2021 Martin Haendra Nata.
Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina Tahun 2012-2014, Hanung Budya. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
SVP Integreted Supply Chain Pertamina periode 2018-2020 Hasto Wibowo. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Vice President Supply dan Distribusi Kantor Pusat PT Pertamina tahun 2011 – 2015 atau Direktur Utama PT PPN 2021-2023, Alfian Nasution. (Andrean K)
VP Crude & Product Trading ISC Kantor Pusat PT Pertamina Persero periode 2019-2023 Dwi Sudarsono. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Direktur Gas, Pertochemical & New Business PT. Pertamina International Shipping Arif Sukmara. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kejaksaan Agung menetapkan sembilan tersangka baru dalam kasus dugaan korupsi tata kelola minyak minyak dan produk kilang PT Pertamina dan sub holding KKKS periode 2018-2023. Para tersangka diduga melakukan tindakan melawan hukum dalam pengadaan ekspor minyak mentah hingga praktik penjualan solar subsidi di bawah harga dasar kepada pihak swasta dan BUMN.

"Bahwa masing masing tersangka tersebut telah melakukan berbagai penyimpangan yang merupakan perbuatan melawan hukum dalam tata kelola minyak yang mengakibatkan Kerugian Negara maupun Kerugian Perekonomian Negara," kata Direktur Penyidikan Jampidsus, Abdul Qohar dikutip, Kamis (10/07/2025).

Menurut dia, setidaknya ada tujuh perbuatan melawan hukum dalam kasus yang diduga merugikan negara hingga Rp285 triliun tersebut.

Para tersangka dituduh melakukan penyimpangan dalam perencanaan dan pengadaan atau Ekspor Minyak Mentah; penyimpangan dalam perencanaan dan pengadaan atau Impor Minyak Mentah; penyimpangan dalam perencanaan dan pengadaan atau Impor BBM; penyimpangan dalam Pengadaan sewa kapal; penyimpangan dalam pengadaan Sewa Terminal BBM; penyimpangan dalam proses pemberian kompensasi Produk Pertalite; dan penyimpangan dalam penjualan solar non subsidi kepada Pihak Swasta dan Pihak BUMN.

Korps Adhyaksa melakukan penahanan terhadap delapan dari sembilan tersangka baru tersebut. Satu orang tersangka yaitu Muhammad Riza Chalid belum ditahan karena keberadaannya tak diketahui.

Kejaksaan menduga Riza sedang berada di Singapura. Penyidik pun sudah berulang kali melayangkan panggilan pemeriksaan namun hasilnya nihil.

(dre/wep)