Ratusan Sopir Truk Demo di Jakarta Tolak RUU ODOL
Andrean Kristianto
02 July 2025 16:48
Sopir truk demo mengenai zero over dimensi over loading (ODOL) di Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (2/7/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Sejumlah sopir truk dari berbagai daerah melakukan aksi damai menolak RUU ODOL (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Aksi ini dilakukan sebagai respons terhadap aturan Zero Overdimension Overload (ODOL). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Mereka juga mendesak agar pemerintah dan aparat penegak hukum menyetop aksi-aksi mengkriminalisasi sopir truk. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Sopir truk demo mengenai zero over dimensi over loading (ODOL) di Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (2/7/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Puluhan truk besar terlihat berjejer di sepanjang Jalan Merdeka Selatan. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Salah satu peserta aksi datang dari Sampit, Kalimantan Tengah dengan membawa truknya. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Aksi unjuk rasa ini dimotori Rumah Berdaya Pengemudi Indonesia (RBPI) dan sejumlah asosiasi pengemudi logistik. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Polres Metro Jakarta Pusat mengerahkan kurang lebih 366 personel untuk mengawal jalannya demo. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Bloomberg Technoz, Jakarta - Sejumlah sopir truk dari berbagai daerah di Indonesia melakukan unjuk rasa di Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat. Aksi ini dilakukan sebagai respons terhadap aturan Zero Overdimension Overload (ODOL) yang melarang kelebihan muatan dan dimensi kendaraan.
"Saya berangkat dari Kalimantan Tengah tanggal 18, nyeberang dari Pangkalan Bun ke Semarang terus ke Jakarta, habis bisa Rp8 juta," ujar Mahkrun, sopir truk asal Sampit, Kalimantan Tengah yang ikut dalam aksi demo tersebut.
Baca Juga
Berdasarkan pantauan Bloomberg Technoz, Rabu (2/7/2025), puluhan truk besar terlihat berjejer di sepanjang Jalan Merdeka Selatan. Para sopir membawa spanduk tuntutan, salah satunya bertuliskan penolakan terhadap RUU ODOL.
Dalam demonstrasi tersebut, para sopir menyampaikan beberapa tuntutan kepada pemerintah. Mereka meminta penerapan kebijakan Zero ODOL ditunda serta menolak kriminalisasi terhadap sopir dan pemilik armada truk yang terdampak.
(dre)
