Logo Bloomberg Technoz

Perubahan Iklim Tingkatkan Intensitas Gelombang Panas di Inggris

Redaksi
20 June 2025 21:15

Turis berada di dekat Big Ben, London, Inggris, Jumat (20/6/2025). (Jaimi Joy/Bloomberg)

Turis berada di dekat Big Ben, London, Inggris, Jumat (20/6/2025). (Jaimi Joy/Bloomberg)

Perubahan iklim memperparah gelombang panas ekstrem di Inggris, menaikkan suhu udara hingga 4°C lebih tinggi dari normal. (Jaimi Joy/Bloomberg)

Perubahan iklim memperparah gelombang panas ekstrem di Inggris, menaikkan suhu udara hingga 4°C lebih tinggi dari normal. (Jaimi Joy/Bloomberg)

Peningkatan kemungkinan gelombang panas awal musim di Inggris terjadi akibat pemanasan global.

(Jaimi Joy/Bloomberg)

Peningkatan kemungkinan gelombang panas awal musim di Inggris terjadi akibat pemanasan global. (Jaimi Joy/Bloomberg)

Otoritas kesehatan Inggris mengeluarkan peringatan panas kuning, yang mengungkapkan bahwa suhu tinggi dapat mengganggu kesehatan (Jaimi Joy/Bloomberg)

Otoritas kesehatan Inggris mengeluarkan peringatan panas kuning, yang mengungkapkan bahwa suhu tinggi dapat mengganggu kesehatan (Jaimi Joy/Bloomberg)

Gelombang panas juga melanda benua Eropa. (Jaimi Joy/Bloomberg)

Gelombang panas juga melanda benua Eropa. (Jaimi Joy/Bloomberg)

Turis berada di dekat Big Ben, London, Inggris, Jumat (20/6/2025). (Jaimi Joy/Bloomberg)
Perubahan iklim memperparah gelombang panas ekstrem di Inggris, menaikkan suhu udara hingga 4°C lebih tinggi dari normal. (Jaimi Joy/Bloomberg)
Peningkatan kemungkinan gelombang panas awal musim di Inggris terjadi akibat pemanasan global.

(Jaimi Joy/Bloomberg)
Otoritas kesehatan Inggris mengeluarkan peringatan panas kuning, yang mengungkapkan bahwa suhu tinggi dapat mengganggu kesehatan (Jaimi Joy/Bloomberg)
Gelombang panas juga melanda benua Eropa. (Jaimi Joy/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Penelitian terbaru menunjukkan bahwa perubahan iklim kemungkinan memperburuk gelombang panas di Inggris, dengan peningkatan suhu hingga 4°C. Tekanan tinggi dan aliran udara hangat dari Greenland diperkirakan akan mendorong suhu di London mencapai 33°C, dan 34°C di wilayah timur Inggris.

Analisis dari tim peneliti Imperial College London dan kelompok Atribusi Cuaca Dunia menyatakan bahwa pemanasan global telah meningkatkan frekuensi gelombang panas awal musim dari satu kali setiap 50 tahun menjadi setiap lima tahun.

“Ini berarti, pada dasarnya bahwa apa yang seharusnya menjadi periode hangat dan cerah kini telah digolongkan sebagai gelombang panas," ujar Friederike Otto, ilmuwan iklim dari Imperial College.

Pemerintah Inggris telah mengeluarkan peringatan panas kuning, mengingatkan risiko gangguan transportasi dan dampak kesehatan bagi kelompok rentan. Brigade Pemadam Kebakaran London memberikan peringatan tentang potensi kebakaran hutan, sementara Kantor Meteorologi mengeluarkan peringatan badai petir hebat di Inggris utara dengan risiko banjir dan hujan es besar.

Gelombang panas turut melanda Eropa, dengan Prancis, Spanyol, dan beberapa wilayah lain mencatat suhu ekstrem. Peringatan panas kuning berlaku di Prancis barat laut, sementara otoritas transportasi setempat menurunkan batas kecepatan untuk menekan konsentrasi ozon. 

Perusahaan listrik EDF mempertimbangkan pembatasan produksi nuklir karena suhu sungai meningkat, sedangkan Spanyol mencatat suhu hingga 40°C di beberapa wilayah.

(red)