Logo Bloomberg Technoz

Melihat Data Solar RI, Jelang Larangan Impor Tahun Depan

Azura Yumna Ramadani Purnama
30 December 2025 15:30

PT Pertamina International Shipping (PIS) tambah armada kapal tipe Very Large Gas Carriers (VLGC) yang dinamai Kapal Pertamina Gas Dahlia. (Dok. PIS)
PT Pertamina International Shipping (PIS) tambah armada kapal tipe Very Large Gas Carriers (VLGC) yang dinamai Kapal Pertamina Gas Dahlia. (Dok. PIS)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bakal menyetop impor Solar tahun depan.

Rencana itu turut ditopang dengan upaya untuk mengerek bauran Solar dengan 50% bahan bakar nabati berbasis minyak sawit (CPO) atau B50 pada semester II-2026.

Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), impor BBM jenis diesel yang tercatat dalam HS 27101971 atau automotive diesel fuel sepanjang Januari hingga Oktober 2025 tercatat sebesar 4,01 juta ton.


Apabila dikelompokan berdasarkan negara, impor Solar tercatat paling tinggi berasal dari Singapura sebesar 2,28 juta ton.

Kedua, ditempati oleh Malaysia dengan total impor sebesar 940.000 ton. Ketiga, Rusia sebanyak 560.000 ton.