"Untuk mempercepat pekerjaan ini, kita lakukan tiga shift. Jadi anggota kita bekerja pagi, siang, malam. Kalau tidak bekerja seperti ini saya kira tidak akan mencapai target," kata Maruli.
Saat ini, menurut dia, sejumlah wilayah terdampak juga tengah meminta pembangunan jembatan gantung yang mampu mengangkut sepeda motor. Akan tetapi, berdasarkan proses dan evaluasi di lokasi, jembatan gantung hanya bisa menjadi sarana transportasi warga dan logistik.
"Jembatan gantung itu ternyata tidak boleh beratnya [tak seimbang]. Berat yang sudah kita tentukan bertemu di satu titik," ujar dia.
Dia mengklaim, TNI AD telah memiliki 11 jembatan gantung. Sebanyak tiga jembatan gantung telah terpasang dan beroperasi. Sedangkan sisanya masih dalam tahap evaluasi dan survei.
(mef/frg)
































