Logo Bloomberg Technoz

Selain itu, Washington juga melakukan serangan terhadap kelompok ISIS di Nigeria. Serangan tersebut dilakukan dengan kolaborasi bersama pemerintah Nigeria.

“Tensi geopolitik yang kian intensif membuat permintaan terhadap aset yang dipandang aman (safe haven) menjadi meningkat. Termasuk emas,” kata Daniel Takieddine, CEO Sky Links Capital Group, seperti dikutip dari Bloomberg News.

Takieddine menambahkan, likuiditas di pasar yang menipis jelang akhir tahun juga membuat pergerakan harga menjadi signifikan. 

Analisis Teknikal

Jadi bagaimana kira-kira prediksi harga emas untuk minggu ini? Apakah bisa naik lagi dan mencetak rekor baru?

Secara teknikal dengan perspektif mingguan (weekly time frame), emas mantap di zona bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 79.

RSI di atas 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bullish. Namun hati-hati, karena RSI di atas 70 sekaligus menjadi sinyal bahwa sudah jenuh beli (overbought).

Sementara itu, indikator Stochastic RSI ada di 59. Menghuni area beli (long) yang lumayan kuat.

Kemudian, investor juga perlu waspada karena indikator Average True Range (ATR) 14 hari ada di 185. Pertanda bahwa volatilitas harga emas sepertinya akan tinggi.

Untuk perdagangan minggu ini, harga emas berisiko turun. Maklum, kenaikannya sudah begitu tinggi sehingga memperbesar kemungkinan terjadinya koreksi teknikal.

Cermati pivot point di US$ 4.474/troy ons. Dari sini, harga emas bisa menguji support US$ 4.379/troy ons yang merupakan Moving Average (MA) 5. Target support lanjutan ada di MA-10 yakni US$ 4.227/troy ons.

Target paling pesimistis atau support terjauh adalah US$ 4.185/troy ons.

Akan tetapi, harga emas bisa saja mengetes resisten US$ 4.552/troy ons andai masih kuat menanjak. Resisten berikutnya ada di kisaran US$ 4.555-4.657/troy ons.

Target paling optimistis atau resisten terjauh ada di US$ 4.851/troy ons.

(aji)

No more pages