Zelenskiy menjelaskan bahwa pertemuannya dengan Trump bertujuan untuk "menyempurnakan poin-poin" dalam draf tersebut serta mendiskusikan potensi kesepakatan mengenai ekonomi Ukraina. Ia belum bisa memastikan apakah ada dokumen yang akan ditandatangani selama kunjungannya, namun menegaskan bahwa Ukraina sangat terbuka untuk hal itu.
Di sisi lain, Trump menyatakan keyakinannya bahwa pertemuan tersebut akan berjalan baik. Ia juga menyampaikan rencana untuk berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin "segera, sebanyak yang saya inginkan."
Isu teritorial tetap menjadi rintangan terbesar bagi kemajuan negosiasi.
"Mengenai isu-isu sensitif: Kami akan membahas Donbas dan pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia. Kami tentu saja akan membahas isu-isu lainnya juga," ujar Zelenskiy saat memaparkan agenda pertemuan tersebut seperti dilaporkan Reuters.
Sejauh ini, Moskow menuntut Ukraina untuk menarik diri dari sebagian wilayah Donetsk di timur yang gagal diduduki pasukan Rusia selama hampir empat tahun perang. Rusia berupaya menguasai penuh wilayah Donbas, yang mencakup wilayah Donetsk dan Luhansk.
(del)




























