Begitu juga dengan negara, Prabowo memandang jika uang negara dan kekayaan negara mengalami kebocoran terus–menerus maka negara tersebut juga akan sulit untuk dapat bertahan.
“Kalau badan manusia tiap hari bocor-bocor badan itu collapse. Negara sama di ujungnya kekayaan kita bocor-bocor, dirampok, dicuri, laporan palsu, under invoice, pejabat disogok, nyelundup keluar kedalem gimana negara bisa bertahan?,” tegas Kepala Negara.
Lebih lanjut, dalam kesempatan itu, Prabowo menegaskan penyelamatan Rp6 triliun dari sejumlah kasus penyelewengan hutan hingga korupsi merupakan bagian kecil dari kerugian bangsa. Prabowo menegaskan masih banyak penyimpangan yang telah dilakukan selama lebih dari belasan tahun.
"Ini yang saya sebut dilakukan oleh mereka-mereka yang menganut filosofi dan faham serakahnomics. Berani melecehkan, berani menghina Negara Kesatuan Republik Indonesia, menganggap sepele pemerintah Republik Indonesia. Menganggap pejabat-pejabat di tiap eselon bisa dibeli, bisa disogok, sehingga mereka leluasa berbuat semena-mena," ujar Prabowo.
Prabowo mengatakan masih memegang tekad untuk melawan korupsi, melawan perampokan kekayaan negara oleh siapapun dan dimanapun.
"Jangan ragu-ragu, tidak pandang bulu, jangan mau dilobi, tegakkan peraturan, selamatkan kekayaan negara," kata Prabowo.
"Potensi kita sangat besar kalau kita teliti dengan baik. Tadi dendanya ratusan triliun harus dibayar. Ada yang bandel, mungkin anggap sepele ya, kita sudah buktikan dan kita akan buktikan bahwa kita tidak main-main," tegas dia.
(dhf)































