Logo Bloomberg Technoz

Pada akhir pekan lalu, Thailand melancarkan serangan udara yang menghantam sebuah kasino dan jembatan di wilayah Kamboja. Militer Thailand menyebut sebagian serangan itu sebagai “perang melawan tentara penipu”, dengan membingkai konflik sebagai operasi pemberantasan sindikat kejahatan lintas negara. Hal ini menambah dimensi keamanan yang kompleks pada konflik yang pada dasarnya merupakan sengketa wilayah.

Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump sebelumnya membantu memfasilitasi kesepakatan awal setelah putaran pertama pertempuran pada Juli lalu, yang berlangsung selama lima hari dan menewaskan puluhan orang di kedua pihak. Trump saat itu mengancam akan membekukan perundingan dagang dengan Kamboja dan Thailand jika kekerasan tidak dihentikan, serta memimpin seremoni penandatanganan perjanjian damai pada Oktober.

Pada Senin, Perdana Menteri Thailand Anutin Charnvirakul mengatakan kepada wartawan bahwa konflik tersebut merupakan “masalah bilateral” dengan Kamboja. Meski demikian, ia menegaskan kembali bahwa Bangkok ingin menyelesaikan situasi ini secara damai dan dalam “kerangka yang tepat”.

Ada kemungkinan kesepakatan dapat tercapai pada tanggal 24 atau 25 Desember, namun belum ada kepastian, kata Sihasak. “Namun—setidaknya dari pihak Thailand—kami mendekati ini dengan cara yang sangat konstruktif dan menginginkan gencatan senjata yang benar-benar nyata,” ujarnya.

Kamboja dan Thailand saling menuduh telah melanggar ketentuan perjanjian damai sebelumnya. Sementara itu, gelombang terbaru pertempuran yang dimulai pada 7 Desember kini telah memasuki pekan ketiga.

Para menteri luar negeri ASEAN menyampaikan “keprihatinan serius” sekaligus harapan agar eskalasi konflik segera mereda, demikian pernyataan Ketua ASEAN. Pertemuan tersebut juga mendesak Kamboja dan Thailand untuk kembali melanjutkan dialog, baik melalui mekanisme bilateral maupun jalur ASEAN.

“ASEAN harus melakukan segala upaya yang diperlukan untuk menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan,” kata Menteri Luar Negeri Malaysia Mohamad Hasan dalam sambutan pembukaannya pada pertemuan para menteri luar negeri ASEAN.

Thailand sebelumnya menegaskan bahwa untuk memulihkan perdamaian, Kamboja harus terlebih dahulu secara terbuka mengumumkan gencatan senjata dan bekerja sama dalam upaya pembersihan ranjau darat. Ranjau darat disebut berperan besar dalam meningkatkan ketegangan, dengan delapan insiden melibatkan prajurit Thailand yang mengalami luka parah, termasuk satu kejadian pada akhir pekan lalu.

Amerika Serikat pada Minggu juga kembali menyerukan Kamboja dan Thailand untuk menghentikan permusuhan dan kembali pada apa yang disebut sebagai Kesepakatan Perdamaian Kuala Lumpur yang dimediasi oleh Trump.

Dalam konferensi pers pada Senin, diplomat tertinggi Thailand Sihasak mengatakan perjanjian damai tersebut terlalu terburu-buru karena Amerika Serikat ingin menyelesaikannya sebelum kunjungan Trump ke KTT para pemimpin ASEAN.

“Terkadang kita perlu duduk bersama dan membahas semuanya secara mendalam agar apa yang kita sepakati benar-benar bisa bertahan dan benar-benar dihormati,” ujarnya.

(bbn)

No more pages