“Jangan terlalu terima kasih kepada Prabowo Subianto. Saya dipilih untuk bekerja untuk rakyat dan saya dibantu oleh tim yang hebat. Ini putra-putri terbaik Republik Indonesia,” katanya.
Prabowo kemudian mengibaratkan kepemimpinan seperti sebuah tim sepak bola. Menurutnya, kesuksesan hanya bisa diraih jika setiap posisi diisi oleh orang-orang terbaik sesuai kemampuannya.
“Dalam sepak bola harus jelas siapa kiper, striker, gelandang, dan pemain bertahan. Yang terbaik harus kita pilih, bukan karena saudara siapa, konco siapa, atau kroninya siapa,” tegas dia.
Prabowo menambahkan bahwa negara Indonesia berdiri di atas keberagaman suku, agama, bahasa, dan ras. Karena itu, persatuan dan kekompakan menjadi syarat mutlak untuk membawa bangsa menuju kemajuan.
Prabowo mengaku telah merasakan langsung manfaat kerja tim yang solid selama sekitar satu tahun memimpin. Menurutnya, berbagai hasil kerja nyata telah dirasakan rakyat berkat kolaborasi yang kuat antaranggota pemerintahan.
“Dalam satu tahun kita sudah buktikan, kuncinya adalah kekompakan, kerja sama, dan persatuan,” ujarnya.
Di akhir sambutan, Prabowo menegaskan bahwa persatuan harus dilandasi kesetiaan pada nilai-nilai kebangsaan. Ia menekankan pentingnya setia kepada tanah air, bangsa, dan rakyat, bukan kepada individu.
“Kalau kita setia kepada nilai-nilai, setia kepada tanah air dan rakyat, baru kita bisa dapat hasil yang baik,” pungkas Prabowo.
(wep)






























