Lonjakan harga batu bara kokas didorong oleh pergeseran arus modal dan sentimen pasar, dengan meningkatnya ekspektasi terhadap kebijakan yang disebut anti-involution, kata para analis Galaxy Futures dalam catatan pada Jumat.
Anti-involution merujuk pada kebijakan pemerintah China yang bertujuan mengatasi kelebihan produksi dan persaingan yang sangat ketat di berbagai sektor.
“Ke depan, permintaan penimbunan musim dingin dari perusahaan kokas dan baja, dikombinasikan dengan pemangkasan produksi atau perawatan di sejumlah tambang batu bara menjelang akhir tahun setelah target produksi tahunan tercapai, dapat sedikit memperbaiki keseimbangan pasokan dan permintaan batubara kokas,” ujar Galaxy.
Kontrak berjangka batu bara kokas turun 2,3% menjadi 1.100,5 yuan per ton di Dalian pada pukul 11.12 waktu setempat, sehingga memangkas kenaikan mingguannya menjadi 8,4%.
Kontrak berjangka bijih besi di bursa Singapura turun 0,6% menjadi US$104,30 per ton, namun masih naik 2,2% sepanjang pekan.
Sementara itu, data Mysteel yang dirilis Kamis menunjukkan profitabilitas pabrik baja bertahan stabil dibandingkan pekan sebelumnya, menandakan margin relatif tidak berubah.
Survei tersebut juga menunjukkan tingkat pemanfaatan kapasitas pembuatan besi tanur tinggi sedikit menurun, mengindikasikan adanya penurunan tipis pada tingkat operasi.
(bbn)





























