Logo Bloomberg Technoz

“Permintaan terus tumbuh,” ujar Pouyanne dalam wawancara dengan Bloomberg TV di Paris pada Selasa.

“Saya juga percaya negara-negara OPEC akan mengelola situasi ini” terkait produksi, katanya, sambil menambahkan bahwa produsen serpih (shale) AS akan mengurangi pengeboran jika harga “terlalu rendah”.

Pandangan Pouyanne ini bertolak belakang dengan sejumlah indikasi pelemahan yang kini meluas di pasar minyak.

Harga minyak mentah Timur Tengah memasuki pola bearish yang dikenal sebagai contango pada Selasa pagi, di mana harga kontrak jangka pendek lebih murah dibandingkan kontrak pengiriman di masa depan—fenomena yang biasanya menandakan kelebihan pasokan.

Struktur harga serupa juga telah berkembang untuk sebagian barel yang dijual di Pesisir Teluk AS.

Permintaan tampak rapuh, dengan menurunnya premi bahan bakar seperti bensin dan solar yang mengindikasikan perlambatan konsumsi.

Meski demikian, Pouyanne menunjuk pada prospek jangka panjang sebagai alasan mengapa pasar akan kembali menguat.

CEO perusahaan energi raksasa asal Prancis itu, yang awal tahun ini memutuskan memangkas belanja untuk menyesuaikan diri dengan harga yang lebih rendah, menyatakan keyakinannya bahwa harga minyak mentah akan pulih karena industri saat ini tidak berinvestasi cukup pada proyek-proyek baru.

Pandangan LNG

Sementara itu, Pouyanne lebih pesimistis terhadap prospek pasar gas alam. Ia mengatakan harga kemungkinan akan turun pada 2027, seiring gelombang proyek gas alam cair (LNG) baru di Qatar dan AS yang dijadwalkan mulai beroperasi.

Harga gas di Eropa baru-baru ini bertahan di dekat level terendah sejak musim semi 2024, didukung oleh suhu yang lebih hangat, pasokan yang melimpah, serta upaya terbaru AS untuk menengahi perdamaian di Ukraina.

Hal ini terjadi meskipun Uni Eropa akan memberlakukan larangan atas seluruh impor LNG Rusia mulai Januari 2027. Pasokan global yang sangat besar membuat BloombergNEF memperkirakan akan terjadi surplus LNG dunia pada saat larangan UE terhadap pasokan Rusia diberlakukan.

Pouyanne mengatakan perusahaannya seharusnya mampu meredam penurunan harga gas setelah mengurangi eksposur ke pasar spot dan meningkatkan kontrak jangka panjang dengan pembeli di Asia.

TotalEnergies tengah mengerahkan kembali pekerja dan kontraktor di proyek LNG-nya di Mozambik setelah menghentikan pembangunan selama empat tahun akibat serangan di kawasan tersebut.

Perusahaan menargetkan mulai produksi pada akhir 2028 atau awal 2029, kata Pouyanne. TotalEnergies juga masih berupaya membeli aset produksi gas di AS untuk memperkuat posisinya sebagai eksportir LNG AS terbesar ke Eropa.

Perusahaan Prancis itu telah memperkuat kehadirannya di AS dalam beberapa tahun terakhir seiring pengurangan eksposur di Rusia. Namun, perusahaan tersebut masih memiliki keterkaitan dengan Rusia melalui kepemilikan saham di produsen gas Novatek dan dua fasilitas LNG di negara itu.

Pada 2022, TotalEnergies mencatat penurunan nilai dan provisi sebesar US$14,8 miliar terkait aset-aset tersebut menyusul perang di Ukraina.

TotalEnergies juga memiliki eksposur ke Rusia melalui kilang Zeeland di Belanda, yang dimiliki bersama dengan Lukoil PJSC. Perusahaan minyak Rusia itu menghadapi sanksi AS, dan Departemen Keuangan AS tengah menggelar pembicaraan dengan sekutu dari Eropa hingga Timur Tengah untuk menavigasi proses pelepasan operasi luar negeri Lukoil yang kompleks.

TotalEnergies telah mencapai kesepakatan dengan Lukoil yang memungkinkan perusahaan Prancis tersebut mengoperasikan sepenuhnya kilang Zeeland, kata Pouyanne kepada Bloomberg.

Jika Lukoil akhirnya menjual seluruh operasi internasionalnya, TotalEnergies akan mempertimbangkan untuk menggunakan haknya membeli 45% saham Lukoil di kilang Belanda tersebut.

Jika perdamaian antara Rusia dan Ukraina tercapai, dibutuhkan waktu untuk memastikan adanya stabilitas yang berkelanjutan, sehingga perusahaan tidak akan “terburu-buru” kembali berinvestasi di kawasan tersebut, ujar Pouyanne.

Pouyanne juga mengatakan perusahaan telah menyetujui proyek tenaga surya senilai US$1 miliar di Texas untuk memasok listrik ke sebuah perusahaan teknologi besar, yang tidak ia sebutkan namanya.

“Dunia ini luas, hari ini kami telah beralih dari Rusia ke AS, dan pergeseran ini akan dipertahankan,” katanya.

(bbn)

No more pages