“Meski laporan pasar tenaga kerja terlihat lemah, data tersebut perlu disikapi dengan hati-hati setelah terjadinya penutupan pemerintah,” ujar analis ANZ Group Holdings Ltd, Brian Martin dan Daniel Hynes. “Ketidakpastian terkait waktu langkah kebijakan FOMC berikutnya kemungkinan baru akan terjawab setelah arus data kembali normal tahun depan.”
Anjloknya harga minyak diperkirakan membantu meredakan tekanan inflasi. Harga minyak mentah berada di jalur penurunan tahunan ketiga berturut-turut, dengan pasokan diproyeksikan melampaui permintaan tahun ini dan tahun depan seiring OPEC+ kembali meningkatkan produksi yang sempat dihentikan, serta lonjakan output di luar kelompok tersebut, khususnya di kawasan Amerika.
Tanda-tanda pelemahan kian terlihat di sisi pasokan pasar minyak, dengan harga minyak mentah Timur Tengah mulai memasuki pola bearish yang dikenal sebagai contango pada Selasa dini hari.
Meski pasar berada dalam kondisi kelebihan pasokan, aliran risiko geopolitik yang berkelanjutan—serta fakta bahwa pasokan minyak dalam jumlah besar masuk ke cadangan terapung di laut atau disimpan di China—telah membuat pasar tetap ketat, kata Rory Johnston, peneliti pasar minyak dan pendiri Commodity Context.
“Pasar sebenarnya sudah bergerak ke arah ini,” kata Johnston. “Selama enam bulan terakhir pasar ingin mengalami aksi jual dan beralih ke contango, tetapi selalu tertunda.”
Sementara itu, Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan masih ada satu atau dua wawancara lagi pekan ini untuk calon gubernur Federal Reserve berikutnya, dengan pengumuman yang kemungkinan dilakukan Presiden Donald Trump pada awal Januari.
Pemerintahan Trump juga mengancam akan melakukan pembalasan terhadap Uni Eropa sebagai respons atas upaya pemajakan terhadap perusahaan teknologi asal AS, dengan menyoroti sejumlah perusahaan besar—termasuk Accenture Plc, Siemens AG, dan Spotify Technology SA—sebagai target potensial pembatasan atau pungutan baru.
Di Asia, investor akan mencermati saham-saham China di Hong Kong setelah mendekati level teknikal bearish utama pada Selasa, seiring memudarnya penguatan saham teknologi dan kembali munculnya kekhawatiran terhadap pertumbuhan ekonomi yang memicu aksi jual tajam. Indeks saham China yang tercatat di AS turun untuk hari keempat berturut-turut.
Di pasar lainnya, Bitcoin bangkit setelah aksi jual tajam pada Senin, meskipun mata uang kripto tersebut masih menuju penurunan tahunan keempat sepanjang sejarahnya. Harga emas melemah setelah mencatat kenaikan lima hari beruntun, sementara harga tembaga turun setelah menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa pada Jumat.
(bbn)






























