Logo Bloomberg Technoz

Wall Street Melemah, Data Tenaga Kerja AS Picu Ketidakpastian

News
17 December 2025 05:20

Bursa saham AS atau Wall Street. (Bloomberg)
Bursa saham AS atau Wall Street. (Bloomberg)

Joel Leon - Bloomberg News

Bloomberg, Wall Street melemah pada Selasa (16/12), seiring munculnya tanda-tanda perlambatan pasar tenaga kerja yang tidak banyak mengubah ekspektasi investor terhadap rencana pemangkasan suku bunga oleh Bank Sentral AS atau (Federal Reserve).

Indeks S&P 500 ditutup turun 0,2% di New York, mencatatkan penurunan selama tiga hari berturut-turut, setelah rilis laporan ketenagakerjaan bulan November dan Oktober yang sempat tertunda. Sementara itu, indeks Nasdaq 100 justru naik 0,3%.


“Minggu ini menandai dimulainya ‘banjir data’ ekonomi AS menjelang Natal, yang merupakan imbas dari penutupan pemerintahan sebelumnya,” ujar Lindsay James, ahli strategi investasi di Quilter. Ia menambahkan bahwa data ketenagakerjaan tersebut hadir di “titik krusial”, setelah para investor sebelumnya kesulitan “mengukur suhu perekonomian AS”.

Berdasarkan data Biro Statistik Tenaga Kerja AS (BLS), jumlah tenaga kerja nonpertanian (nonfarm payrolls) bertambah 64.000 pada November, setelah sebelumnya turun 105.000 pada Oktober. Sementara itu, tingkat pengangguran tercatat sebesar 4,6% pada bulan lalu, naik dari 4,4% pada September dan menjadi yang tertinggi sejak 2021. Adapun angka pengangguran Oktober tidak dirilis oleh BLS karena kendala pengumpulan data secara retroaktif pasca penutupan pemerintahan.

Grafik S&P 500. (Sumber: Bloomberg)